Sukses

Polisi Dalami Peran Pelaku Bentrok di Mesuji

Pihak kepolisian lebih mengutamakan kondusifitas wilayah dan keamanan masyarakat terlebih dahulu dibandingkan mencari tersangka.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian masih berupaya meredakan ketegangan di wilayah Register 45 Mekarjaya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung yang menjadi lokasi bentrolan antarkelompok. Secara pararel, petugas juga mendalami peran para pelaku yang terlibat dalam keributan tersebut.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan, dalam setiap peristiwa bentrokan antar-kelompok tentunya akan menciptakan peran beragam di setiap orang yang terlibat.

"Yang namanya benturan itu, akan terkuak betul siapa yang bersalah itu ketika kita sudah bisa mengurai peran masing-masing personalia itu. Siapa yang memulai, siapa yang menganiaya, ada juga konteksnya membela diri. Terkait itu kita lihat anatominya, siapa yang betul-betul bersalah, siapa yang jadi korban," jelas dia.

Dalam kasus bentorkan Mesuji, lanjut Asep, pihak kepolisian lebih mengutamakan kondusifitas wilayah dan keamanan masyarakat terlebih dahulu dibandingkan mencari tersangka.

"Hal penting dikedepankan mengembalikan rasa keamanan dan kepercayaan masyarakat di lokasi tersebut agar masyarakat bisa beraktivitas kembali," jelas dia.

Menurut Asep, ini hanya masalah skala prioritas saja. Bukan berarti polisi mengabaikan pencarian para pelaku bentrokan yang menewaskan tiga orang tersebut.

"Polda Lampung sedang mendalami saksi-saksi untuk menetapkan tersangka sampai dengan hari ini," Asep menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sering Terjadi

Sebelumnya, Kepolisian memastikan jumlah korban jiwa akibat bentrokan berdarah di Register 45, Mesuji Lampung sebanyak tiga orang.

"Berdasarkan klarifikasi terakhir itu tiga orang meninggal dunia. Beberapa waktu lalu sempat tersiar kabar empat, sudah positif tiga orang meninggal dunia," ujar  Asep.

Asep menambahkan, terdapat 11 korban luka-luka akibat bentrokan antara kelompok Mekar Jaya dan Mesuji Raya itu. Dia menyatakan, situasi di Mesuji berangsur aman terkendali.

"Alhamdullilah sampai dengan hari ini kasus Mesuji semuanya bisa ditangani. Situasi sudah terkendali, kemudian pihak Polda Lampung juga sudah melakukan kerja sama baik dengan rekan-rekan TNI juga seluruh unsur daerah Forkopimda," ucap dia. 

Konflik agraria di wilayah Mesuji memang cukup sering terjadi. Penyebabnya selalu dipicu pengelolaan tanah antara kelompok satu dengan lainnya.

"Ya berdasar riwayat konflik di sana itu sudah beberapa kali terjadi pada area itu, dan yang menjadi latar belakang persoalan itu sama. Persoalan bagaimana mengolah lahan di sana," kata Asep.

Dia menegaskan, lokasi tersebut merupakan kawasan hutan lindung. "Sebenarnya tidak boleh dilakukan upaya-upaya pengolahan secara swadaya dari masyarakat atau kelompok-kelompok tertentu," ujar Asep memungkasi.