Liputan6.com, Jakarta - Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa memastikan, tidak ada konflik dalam internal tubuh partai berlambang kakbah tersebut pasca-Muktamar Pondok Gede Tahun 2016 lalu.
Hal ini disampaikan Suharso usai menggelar Mukernas IV PPP di Kota Serang, Banten, Sabtu 20 Juli 2019.
"Jadi hanya satu, tidak ada lagi konflik internal, karena itu sudah selesai pada muktamar 2016 lalu," kata Suharso seperti dilansir dari Antara.
Advertisement
Suharso mengancam, akan mengambil tindakan hukum apabila ada pihak-pihak yang mencoba membuat kisruh di internal PPP. Sebab, kata dia, PPP hanya ada satu yakni PPP yang beralamat di Jalan Diponegoro No 60 Menteng Jakarta Pusat. Apalagi, kata Suharso, PPP sudah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Jadi kalau ada konferensi pers dari partai yang mengatasnamakan pimpinan partai persatuan pembangunan, itu kami nyatakan ilegal. Dan jika terus-terusan melakukan itu, kami akan melakukan tindakan hukum terhadap yang bersangkutan," kata Suharso.
Baca Juga
Wakil Ketua Umum PPP Mardiono juga menyatakan hal yang sama. Ia menyebut, muktamar PPP di Pondok Gede 2016, sudah menunjukkan kekompakan para kader PPP.
"Karena dari hasil muktamar Pondok Gede itu sudah ada keterwakilan dari transisi kepemimpinan Pak Suryadharma Ali ke Pak Romahurmuzy. Jadi di dalam kepengurusan ini termasuk pengurus harian banyak adalah atas hasil kompromi dan saran dari petunjuk dan arahan ketua majelis syarian dan guru kita KH Maemun Zubair," kata Mardiono.
Menurutnya, dengan adanya kepengurusan yang gemuk di tubuh PPP di antaranya 9 wakil ketua umum, merupakan representasi dan transisi kepemimpinan dari ketua umum Suryadharma Ali ke Romahurmuziy.
"Sesungguhnya sudah lama yakni sejak muktamar Pondok Gede konflik internal itu sudah tidak ada. Namun mungkin saja ada oknum-oknum tertentu karena ketidak puasan sehingga isu-isu seperti itu selalu dihidup-hidupkan. Jadi saya tegaskan konflik di internal PPP sudah tidak ada sejak muktamar Pondok Gede," kata Mardiono.