Sukses

5 Fakta Pesawat Latih Cessna Jatuh di Sungai Cimanuk

M Salman Salman Alfarisi (24) asal Pasuruan Jawa Timur dan Artur adalah dua siswa yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya pesawat latih Cessna tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat latih Cessna jatuh di Sungai Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat, Senin sore, 22 Juli 2019. Saat jatuh, pesawat tersebut tengah ditumpangi dua siswa dari AAA Pilot School Cirebon.

Dari kabar yang diterima Liputan6.com, seorang berhasil ditemukan selamat, sementara satu lainnya, yaitu M Salman Alfarisi (24) masih dalam pencarian.

Pencarian korban dilakukan Tim Basarnas dengan menyusuri Sungai Cimanuk yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat.

"Hingga malam ini masih belum ditemukan. Kita terus lakukan pencarian," ujar Humas Basarnas Jabar Joshua Banjamahor saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 22 Juli 2019.

Polisi menduga pemuda asal Pasuruan, Jawa Timur itu terbawa arus Sungai Cimanuk setelah berupaya menyelamatkan diri.

"Petugas gabungan terus berupaya melakukan pencarian dengan penyelaman dan juga dari atas Sungai Cimanuk," ungkap Kapolres Indramayu AKBP Yoris Marzuki.

Berikut sejumlah fakta jatuhnya pesawat latih Cessna di Sungai Cimanuk, Indramayu:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 6 halaman

Diawaki 2 Siswa

M Salman Salman Alfarisi (24) asal Pasuruan Jawa Timur dan Artur adalah dua siswa yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya pesawat latih tersebut.

Mereka merupakan siswa dari AAA Pilot School Cirebon.

"Pesawat ini sedang latihan yang diawaki oleh dua orang siswa dari AAA Pilot School Cirebon," katanya.

Sebelum jatuh, menurut keterangan saksi mata disebutkan pesawat tersebut sempat terbang rendah di atas areal tambak. Tak lama kemudian jatuh ke sungai.

"Tadi saya lihat pesawat terbang sangat rendah kemudian jatuh ke sungai," kata Sarjono.

3 dari 6 halaman

Jatuh di Sungai

Pesawat latih Cessna jatuh di Sungai Cimanuk sekitar pukul 14.50 WIB, Senin, 22 Juli 2019.

Pesawat yang ditumpang dua siswa dari AAA Pilot School Cirebon tersebut jatuh tepat di Sungai Rambatan Cimanuk Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu.

"Saat ini kami masih mencari seorang korban lagi yang belum ditemukan," kata Kapolres Indramayu AKBP Yoris Marzuki di Indramayu, dikutip dari Antara, Senin, 22 Juli kemarin.

4 dari 6 halaman

Warga Temukan Satu Korban Selamat

Korban pertama dari pesawat latih Cessna yang berhasil ditemukan bernama Arthur Afra (23). Pemuda ini ditemukan saat teriakan minta tolongnya terdengar oleh saksi mata, Kalidin.

Kalidin mengaku, saat itu dirinya tengah berada di pos. Saat mendengar ada orang yang minta tolong, dia langsung mendekati arah suara.

"Tadi saya lihat pesawat sangat dekat dan jatuh, kemudian ada yang minta tolong," katanya.

Dia mengaku sempat menolong Arthur ke darat. Namun, satu korban lagi sudah tenggelam.

Untuk mendapatkan perawatan intensif, warga Pinang Banten ini langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Indramayu.

"Kondisinya masih syok," ujar Kepala Basarnas Jawa Barat Deden Ridwansyah, Senin kemarin.

5 dari 6 halaman

Tim SAR Diturunkan

Sementara itu, upaya Tim Basarnas Jawa Barat untuk mencari satu korban lainnya belum membuahkan hasil. Hingga Senin malam, 22 Juli kemarin, pencarian masih dilakukan. Korban diketahui bernama M Salman Alfarisi.

Kapolres Indramayu AKBP Yoris Marzuki menyatakan, Salman diduga terbawa arus Sungai Cimanuk setelah berupaya menyelamatkan diri.

Menurutnya, petugas gabungan terus berupaya melakukan pencarian dengan penyelaman dan juga dari atas Sungai Cimanuk.

Arus bawah Sungai Cimanuk yang cukup deras sempat menyulitkan Tim SAR untuk mencari pemuda 23 tahun ini. Belum lagi visibilatas yang sangat minim.

6 dari 6 halaman

Tabrak Gubuk

Sebelum jatuh, pesawat latih jenis cessna dari Angkasa Aviation Academy (AAA) sempat terbang rendah. Saksi mata mengungkap, pesawat itu nyaris menabrak sebuah gubuk di tambak.

"Saya lihat pesawatnya terbang rendah banget, bahkan sempat mau nabrak gubuk," kata seorang saksi mata, Sarjono, di Indramayu, seperti dilansir Antara, Senin 22 Juli 2019.

Sarjono saat itu sedang berada di tambak. Dia melihat pesawat mondar-mandir terbang di atas tambak. Pemandangan itu memang sudah biasa.

Namun, dia kaget dengan posisi pesawat yang terbang sangat rendah dan kemudian jatuh ke Sungai Cimanuk.

"Saya langsung kejar ke Sungai Cimanuk ternyata ada korban yang minta tolong," ujar Sarjono.