Liputan6.com, Sleman - Underpass Kentungan yang berada di Jalan Padjajaran atau Ringroad Utara Kabupaten Sleman, Yogyakarta ambles pada Selasa, 23 Juli 2019.
Amblesnya jalan ini menyebabkan dua kendaraan yaitu truk serta Land Rover seri Defender terperosok dan terguling ke tebing jalan sedalam lebih kurang dua meter.
Baca Juga
Underpass Kentungan itu ambles usai truk bermuatan kayu bernopol H 1472 UI melintas di atasnya. Kecelakaan itu terjadi pada pukul 10.15 WIB.
Advertisement
Kepala Divisi Operasi 1, PT Istana Karya selaku kontraktor proyek underpass mengatakan, amblesnya jalan di proyek underpass diduga karena overload muatan kendaraan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa akibat insiden amblesnya jalan tersebut. Aparat kepolisian pun bergerak mencari tahu penyebab amblesnya underpass.
Berikut deretan fakta di balik amblesnya underpass Kentungan di Sleman, Yogyakarta dihimpun Liputan6.com:
Tak Ada Korban Jiwa
Akibat pengerjaan underpass, dua buah kendraan terperosok dan terguling saat melintasi proyek. Dua kendaraan yang terperosok itu adalah sebuah truk bermuatan kayu dan Land Rover.
Land Rover yang terperosok merupakan mobil dengan pelat nomor polisi asal Australia. Pengendara Land Rover juga diketahui adalah keluarga asal Australia.
Beruntung, pengemudi dan penumpang mobil segera turun dibantu warga sehingga mereka tidak ikut terperosok.
Kasat Lantas Polres Sleman, AKP M Faisal Pratama menyampaikan, peristiwa yang menimpa kedua kendaraan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Peristiwa itu disebut Faisal terjadi saat kedua kendaraan sedang berada di proyek underpass Kentungan.
"Untuk korban yang berada di mobil Land Rover adalah sebuah keluarga dari Australia. Keluarga itu terdiri dari dua orang dewasa dan satu anak-anak. Sedangkan truk hanya berisi pengemudi saja," ujar Faisal.
Advertisement
Kejadian Terekam CCTV
Kejadian amblesnya underpass ini terekam oleh CCTV dan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Dari rekaman tersebut menunjukkan jalan di sisi barat sisi utara menuju ke timur sisi utara padat kendaraan bermotor karena di area itu terdapat lampu APILL.
Truk bermuatan kayu yang berada di belakang Land Cruiser tiba-tiba membuat jalan yang sudah dipondasi ambles.
AKP Faisal Pratama, Kasat Lantas Polres Sleman menuturkan Land Cruiser berpelat luar negeri nomor TDI - 110 berisi empat warga Australia yang terdiri dari suami, istri, dan dua anaknya. Si pengemudi bernama Rule Michael John mengalami trauma akibat benturan.
Selain itu, truk bermuatan kayu dikendarai oleh Ahmad Mujahidin mengalami kerusakan pada sisi samping kanan. Ia berpendapat, sebenarnya kategori proyek ini bisa dilewati bus ringan, seperti Trans Jogja.
Penyebab Masih Diselidiki
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY AKBP Tri Iriana mengatakan, proses penyidikan underpass ring road Utara belum selesai sekalipun olah TKP sudah dilakukan. Ia fokus pada rekayasa arus lalu lintas supaya tidak menghambat aktivitas masyarakat.
"Jalur yang tadinya lebar bisa untuk dua kendaraan, nanti hanya dibuka selebar 2,7 meter selama masa perbaikan," ujarnya.
Tidak hanya itu, daerah yang ambles pun tidak boleh digunakan untuk tempat berhenti kendaraan saat lampu APILL menyala merah. Ia meminta petugas berjaga 24 jam, sehingga kendaraan yang akan melintas di kawasan itu disetop sebelum tempat kejadian.
"Nanti kalau lampu APILL sudah hijau baru kembali berjalan," tuturnya.
Tri juga mengimbau masyarakat untuk menaati rambu-rambu yang sudah dipasang. Rambu truk dan bus dilarang melintas sudah dipasang di sisi barat, demikian pula dengan rambu putar balik.
Ia memastikan, truk dan bus tetap dilarang melintas dan meminta pengawasan bersama dari kepolisian dan petugas proyek.
"Untuk masyarakat yang melintas hindari perempatan ring road utara Kentungan dan mencari jalan lain supaya tidak menumpuk di sini dan membuat antrean lampu APILL semakin panjang," ucap Tri.
Advertisement
Proyek Underpass Tetap Dijalankan
Usai ambles, jalur di sepanjang proyek underpass ring road utara sebelah barat ditutup sementara. Proses evakuasi kendaraan dan perbaikan jalur yang rusak menjadi alasan utamanya.
"Hari ini kami sudah meninjau ke TKP dan menyerahkan kepada kepolisian, nanti dari kepolisian bisa menjelaskan detailnya, tetapi proyek ini tetap berjalan dan di daerah itu (yang ambles) kami adakan perbaikan terlebih dulu," ujar Sidik Hidayat, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Underpass Kentungan Satker PJN DIY Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Selasa, 23 Juli 2019 sore.
Saat peristiwa terjadi, petugas di areal tersebut sedang melakukan pekerjaan rutin, seperti kebersihan dan galian. Meskipun demikian, Sidik juga belum bisa memastikan di areal yang ambles sudah terpasang penyangga atau belum.
"Yang jelas, kami move on dan tetap menjalankan proyek, yang sudah terjadi, terjadilah, kami fokus ke depannya seperti apa,"kata Sidik.
Ia menyebutkan sejumlah kerusakan proyek yang harus diperbaiki, antara lain, lapisan aspal dan pondasi. Perbaikan akan dilakukan secepatnya sehingga jalur segera dibuka kembali.
Sidik juga menegaskan, sebenarnya kendaraan jenis truk dilarang melintasi kawasan proyek underpass, akan tetapi lagi-lagi ia tidak banyak berkomentar karena menurutnya penjagaan berada di ranah kepolisian.
Ia tidak banyak berkomentar tentang peristiwa itu dan menganggap persoalan ini sebagai bagian dari tantangan di lapangan yang harus dicari solusinya supaya tetap berjalan. Sidik juga enggan menuturkan kemungkinan penyebab amblesnya jalan di proyek underpass.
(Desti Gusrina)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement