Liputan6.com, Jakarta - Tri Retno Prayudati alias Nunung (56) ditangkap bersama July Jan Sambiran sang suami karena kedapatan menggunakan narkoba.
Keduanya ditangkap oleh Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya di kediamannya di Jalan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Jumat siang, 19 Juli 2018.
Baca Juga
Dari hasil penggerebekan tersebut, polisi menemukan narkoba jenis sabu seberat 0,36 gram. Selain itu, ada pula sedotan, sendok plastik, pipet kaca, korek gas, serta satu botol minuman kemasan yang diduga dijadikan alat isap serta sejumlah ponsel.
Advertisement
Nunung dan suaminya pun resmi ditetapkan tersangka. Saat dilakukan pemeriksaan intensif, Nunung mengaku telah mengonsumsi sabu selama 20 tahun.
Sedangkan suaminya yang biasa disapa Iyan, diketahui telah lebih dulu menggunakan narkoba. Dia sudah menjadi pemakai sejak 24 tahun lalu.
Keduanya pun kini harus mendekam di balik jeruji besi. Dari balik dinginnya dinding penjara, Nunung menyampaikan pesan. Ia meminta agar jangan sekali-kali mencoba menggunakan narkoba.
Berikut 2 ucapan permintaan Nunung dari balik jeruji besi dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Jangan Coba-Coba Pakai Narkoba
Nunung mengimbau pengguna narkoba supaya melaporkan diri. Melaporkan diri lebih baik daripada tertangkap tangan sedang mengonsumsi narkoba seperti yang dialaminya.
"Kalau ada teman-teman yang masih pakai, lebih baik melaporkan diri," kata Nunung saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Juli 2019.
Nunung berharap jangan sampai orang lain mengalami seperti yang dia alami. Dirinya juga wanti-wanti agar jangan pernah coba-coba dengan barang haram tersebut. Sebab, jika sudah mencoba akan sulit untuk berhenti dan lepas sebagaimana yang dia alami dan kini hanya menyisakan penyesalan mendalam.
"Saya mengimbau siapa pun jangan coba-coba. Kalau sudah mencoba akan susah," tegas Nunung.
Â
Advertisement
2. Merasa Bersalah pada Ibu
Menyesal, kata yang terucap dari komedian Nunung Srimulat setelah menjadi tersangka dan ditahan karena kasus penyalahgunaan narkoba.
Dia merasa bersalah kepada sang bunda. Penyesalan itu tergambar dari cucuran air mata yang membasahi pipi kala ditemui Liputan6.com.
Jangankan bertemu, menelepon ibunya pun dia tak sanggup. Dia bahkan sudah membayangkan wajah sedih sang ibu jika menengoknya.
"Semua kakak saya sudah nengok, tapi ibu saya belum. Saya belum siap. Saya kasihan, sudah tua," ucap Nunung sembari terisak kepada Liputan6.com di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Juli 2019.
Saat ini, dia tengah mengumpulkan kekuatan untuk bertemu ibunya. Meski ibunya merupakan anggota keluarga pertama yang tahu soal penangkapannya, dia tetap tak berani menatap wajahnya, apalagi meminta untuk dijenguk.
Jika membayangkan kesedihan yang pasti merundung sang bunda, dada Nunung sesak. Oleh karena itu, dia tak meminta saudara atau anaknya memboyong ibunya ke Jakarta.
"Karena yang pertama tahu ibu. Ibu saya pagi sudah bangun. Sampai sekarang masih sesek di dada saya pengen ngobrol sama ibu tapi belum siap," tutur Nunung.
"Bagaimana saya membayangkan ibu saya di kampung," katanya masih dengan derai air mata.
Sementara itu, dia mengaku telah menelepon sang anak. Dia bersyukur anaknya selalu mendukungnya meski dia tengah terjerat kasus hukum.
"Kalau anak-anak sudah telepon. Mereka sudah bilang, 'Saya masih bangga menjadi anak mama," ujar Nunung.
Â
Reporter: Reynaldi Hasan