Liputan6.com, Jakarta: Ribuan karyawan hiburan malam di wilayah Ibu Kota, Senin (20/11) siang melakukan unjuk rasa dengan berjalan kaki. Pengunjuk rasa berasal dari sentra hiburan malam seperti Blora, Blok M, hingga Taman Sari di Jakarta Barat.
Mereka berkumpul di Gedung DPRD DKI Jakarta dan menuntut tetap diizinkannya tempat hiburan malam beroperasi dengan waktu yang dibatasi. Karena itu, pelarangan beropersinya hiburan malam selama Ramadhan dinilai tidak manusiawi. Alasannya, para karyawan yang kebanyakan juga beragama Islam itu bisa kehilangan penghasilan. "Kami juga harus menghidupi keluarga," kata seorang pengunjuk rasa.
Tuntutan para karyawan ini ditanggapi Komisi A, B, dan E, DPRD DKI Jakarta. Anggota DPRD berharap mereka bersabar sambil menunggu hasil Rapat Pimpinan Komisi dan Fraksi di DPRD. Keputusan rapat tersebut akan diumumkan Selasa (21/11).(YYT/Olivia Rosalia dan Dwi Nindyas)
Mereka berkumpul di Gedung DPRD DKI Jakarta dan menuntut tetap diizinkannya tempat hiburan malam beroperasi dengan waktu yang dibatasi. Karena itu, pelarangan beropersinya hiburan malam selama Ramadhan dinilai tidak manusiawi. Alasannya, para karyawan yang kebanyakan juga beragama Islam itu bisa kehilangan penghasilan. "Kami juga harus menghidupi keluarga," kata seorang pengunjuk rasa.
Tuntutan para karyawan ini ditanggapi Komisi A, B, dan E, DPRD DKI Jakarta. Anggota DPRD berharap mereka bersabar sambil menunggu hasil Rapat Pimpinan Komisi dan Fraksi di DPRD. Keputusan rapat tersebut akan diumumkan Selasa (21/11).(YYT/Olivia Rosalia dan Dwi Nindyas)