Sukses

BP Batam Buka Layanan Klinik Berusaha di Singapura

BP Batam Membuka Klinik Berusaha (Business Clinic) di Singapura, tepatnya di 2nd Indonesia Investment Day 2019.

Liputan6.com, Jakarta BP Batam Membuka Klinik Berusaha (Business Clinic) di Singapura, tepatnya di 2nd Indonesia Investment Day 2019 yang menjadi event penting bagi BP Batam dalam mempromosikan berbagai program kerja BP Batam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Batam yang diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton, Jumat (26/7).

Klinik Berusaha ini merupakan unit layanan baru BP Batam dalam mempermudah para calon investor yang akan berinvestasi di Batam dimana tugas utama unit klinik berinvestasi ini yaitu membantu tugas satgas dengan tujuan memfasilitasi percepatan penyelesaian permasalahan pelaksanaan berusaha baik masih dalam tahap perizinan, pembangunan dan operasional.

Unit layanan klinik berusaha ini berada di gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) dan diresmikan pada 1 Februari 2019 dan dihadiri oleh Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono, Wakil Walikota Batam Amsakar, Kepala BP Batam dan Ketua DPRD Kota Batam.

Dengan adanya klinik berinvestasi di kegiatan 2nd Indonesia Investment Day 2019 di Singapura ini menjadi momentum yang tepat bagi para calon investor yang berminat untuk nvestasi di Batam tetapi masih memiliki berbagai pertanyaan dan keraguan, ini adalah sarana dan waktu yang tepat. Karena sebagai pengelola KBPBB tentunya BP Batam akan memberikan pelayanan terbaiknya dalam melayani para calon investor khususnya di 2nd Indonesia Investment Day 2019.

Di kegiatan 2nd Indonesia Investment Day 2019 ini BP Batam melalui Klinik Berusaha melakukan 22 meeting atau pertemuan rapat dengan para calon investor untuk mengajak para pelaku usaha tersebut berdiskusi dan membahas serta mencari solusi terkait dengan berbagai kedala yang tentunya sering dihadapi oleh para calon investor.

Klinik Berusaha BP Batam ini di hadiri oleh Direktur Lalu Lintas Barang, Direktur Badan Pengelola Pelabuhan Batam, Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana, Direktur PTSP beserta GM Komersial dan Pengembangan Usaha BP Pelabuhan Batam, secara bersama melayani beberapa pelaku usaha yang mendatangi desk BP Batam untuk memberi informasi dan menjawab beragam pertanyaan mengenai kegiatan berusaha serta peluang Investasi di Batam

Kegiatan diawali dengan menerima kunjungan dari Director Business Development of Meinhardt (Singapore) Pte Ltd, Mr Johnson Paul yang menanyakan proses perkembangan Lelang KPBU Bandar Udara Hang Nadim serta rencana pengembangan LRT di Batam. Khusus mengenai LRT dalam diskusinya dengan Direktur Pembangunan Sarana dan Prasana, Purnomo Andiantono, pihak Meinhardt menyarankan alternatif selain LRT untuk dapat diterapkan di Batam, yakni menggunakan jenis APM Railway (Automated People Movers). Hal ini mempertimbangkan biaya Investasi LRT yang tidak lebih murah dibanding MRT, serta luas wilayah Batam serta jumlah penduduknya yang tidak sebanyak Singapura, penerapan APM untuk angkutan massal yang juga dapat dimanfaatkan untuk angkutan kargo, membutuhkan biaya investasi dan operasional yang jauh lebih rendah dibanding menggunakan teknologi LRT

Kunjungan berikutnya adalah dari Pasific Disposable Pte. Ltd yang berkonsultasi mengenai peraturan keluar masuk barang modal dari dan ke wilayah FTZ Batam.

Sementara dari Rapzo Capital, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Informasi Teknologi berdiskusi dengan tim BP Batam mengenai perkembangan KEK Nongsa Digital serta peluang investasi di bidang IT di Batam

Ms Jeann Ong dari Nadathur Fareast Pte Ltd Singapore, tertarik Dengan perkembangan industri pariwisata di Batam, dan mencari informasi mengenai peluang bekerjasama dengan berbagai hotel yang ada di Batam

WEC Engineers & Contruction Pte Ltd, dalam kesempatan yang sama juga mencoba menggali informasi mengenai peluang untuk berinvestasi di Batam dalam hal pengembangan infrastuktur

Smart Storages Singapore, sebuah perusahaan yang berkecimpung dalam dalam hal warehousing dan logistic, berkunjung ke desk BP Batam untuk menanyakan proses import dan eksport dari dan ke Kawasan FTZ Batam, serta beberapa peraturan pelengkap lainnya, seperti mengenai batasan kewajiban pemenuhan SNI untuk barang-barang yang akan dikirim ke Batam.

Kegiatan desk Business Clinic Hari ini ditutup Dengan kunjungan dari PSA Corporation Ltd yang mengelola Pelabuhan Kargo di Singapura, yang mencoba mencari peluang kerjasama untuk pengembangan pelabuhan Batu Ampar Batam.

 

(*)