Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi dan media daring yang sehari-hari digunakan oleh masyarakat di Indonesia, telah memengaruhi budaya hidup dan karakter berkomunikasi. Termasuk, berkurangnya pemahaman akan nilai-nilai dan norma yang berlaku tentang bagaimana hubungan antar manusia dalam kehidupan sehari-hari, yang sesuai dengan ideologi negara, yaitu Pancasila.
Seperti kita tahu, bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dibangun dengan rumpun budaya dan kearifan lokal yang harus kita perjuangkan, demi membangun karakter bangsa. Tentu kita semua tidak mengharapkan ke depannya Pancasila hanya diingat sebagai mitos, padahal kita tahu bahwa nilai-nilai Pancasila bisa menjadi acuan dalam kehidupan kita berinteraksi sehari-hari. Pancasila harus kita rasakan dan kita aplikasikan.
Advertisement
Kementerian Komunikasi Informatika, Direktorat Informasi dan Komunikasi Publik, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam kapasitasnya pembangunan dan pengembangan karakter masyarakat, bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP) melaksanakan sebuah program yang bernama Forum Aksi Pendekar Pancasila, yang bertajuk "Kita Indonesia, Kita Pancasila," di beberapa kota, dengan melibatkan masyarakat luas, yang terdiri dari netizen, blogger, dan para aktivis komunitas.
Acara yang dimulai dari kota Semarang tanggal 25 Juli 2019, bertempat di Aula Gubernur Kota Semarang ini, bertagar #PendekarPancasila, memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, terkhusus kaum Milenial, dengan kemasan acara seminar sehari. Selain mendapatkan pemahaman akan sejarah dan nilai-nilai Pancasila, para peserta pun turut aktif dalam menyosialisasikan acara tersebut di media sosial dengan membuat konten-konten sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Hadir juga para Content Creator di acara ini yang memberikan materi-materi seputar konten pembuatan video dan teknik penulisan, Cindy Gulla (Youtuber), dan Mira Sahid (Blogger).
Dari 150 peserta yang terpilih melalui seleksi pendaftaran, harapannya, acara ini dapat menjadi sebuah momentum bagi mereka, agar dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari hal-hal yang sederhana, untuk kemudian meneruskan infromasinya melalui media sosial.
Direktur Komunikasi dan Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Kominfo, Wiryanta mengatakan bahwa yang paling penting dari Pancasila adalah bagaimana cara mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
“Kuncinya, sepintar apapun anda semua, termasuk fasih ilmu agama, tolong ingat, kita hidup di bumi Nusantara. Kita punya kearifan lokal yang tercermin di semangat gotong-royong,” tegasnya.
Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP), Hariyono, menegaskan bahwa pendekar (pendidikan karakter) sangat penting untuk membentuk mental yang kuat dan berkarakter. Akan berbahaya jika seseorang cerdas namun tidak memiliki karakter yang kuat, dan begitu pula sebaliknya.
“Jangan mau menjadi negara bermental lembek. Pancasila sebagai dasar negara jangan jadi mitos saja tapi etos kerja. Pancasila harus diamalkan dan diperjuangkan.” Cerdas, berbudi, dan mengabdi.
Kementrian Kominfo, Direktorat Informasi dan Komunikasi Publik, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan melaksanakan program ini di kota-kota selanjutnya, dengan semangat Gotong Royong untuk Indonesia Unggul. Siapapun dapat berpartisipasi melalui laman pendafataran yang akan diinfokan di setiap periodenya.
(*)