Sukses

Ketum HMI Sebut Kampus Harus Jauh dari Ormas Anti-Pancasila

Ketua Umum HMI ini menilai ruang dialektika di kampus harus berwajah ke-Indonesia-an, bukan doktrinir yang menjauhkan nilai ke-Pancasila-an.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), R Saddam Al Jihad menegaskan bahwa dalam ruang bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara setiap organisasi masyarakat di Indonesia harus berlandaskan Ideologi Pancasila. Dan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila harus dibubarkan.

Dia menilai HMI yang berazaskan Islam dengan mengutamakan pondasi keislaman dan ke-Indonesia-an adalah organisasi kemahasiswaan yang mempunyai pandangan sejalan dengan ideologi Pancasila. Di mana, agenda keislaman dalam sudut pandang kader HMI tidak bertentangan dengan dan ke-Indonesia-an.

“Nilai kebhinekaan adalah nilai kebangsaan yang lahir karena perbedaan namun tetap harmonis dalam ruang ke-Indonesia-an. Artinya sudut pandang suku, ras, agama tidak menjauhkan dari nilai ke-Indonesia-an itu. Tidak ada propaganda yang mengedepankan politik identitas sekelompok mengatasnamakan SARA terlebih lagi bertindak radikalisme," kata Saddam dalam keterangannya, Minggu (28/7/2019).

Pencetus UKM Pembinaan Ideologi Bangsa di kampus-kampus melalui Permenristek Dikti 55 tahun 2018 ini menegaskan kampus harus jauh dari organisasi kemasyarakatan yang jauh dari ideologi Pancasila. Ruang dialektika di kampus harus berwajah ke-Indonesia-an, bukan doktrinir yang menjauhkan nilai ke-Pancasila-an.

Terakhir, Ketua Umum PB HMI yang berusia 28 tahun ini mengajak generasi milenial untuk menolak ajakan organisasi kemasyakaratan yang bersifat mengadu domba dan memecah belah masyarakat. Karena itu dinilanya sebagai ormas yang menjauhkan dari khittah kebangsaan yaitu ideologi Pancasila.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: