Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh hari ini menjenguk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif di Sleman, Jawa Tengah. Dia mengaku, sosok Syafii merupakan orang yang dikaguminya. Dimana, memiliki prinsip dan pencerahan bagi kehidupan kebangsaan.Â
"Saya berkunjung kepada senior yang saya kagumi, amat saya kagumi," ucap Surya dalam keterangannya, Selasa (30/7/2019).
Dia menuturkan, bangsa Indonesia masih membutuhkan sosok pria yang akrab disapa Buya itu. Bahkan dirinya rindu untuk berdiskusi panjang. "Pasti ada kerinduan bersama untuk saling berdiskusi," ungkap Surya.Â
Advertisement
Salah satu buah pikiran Syafii Maarif yang diingat Surya adalah soal keoptimisan akan bangsa ini. Menurutnya kita memang tak boleh pesimis dengan Indonesia.
"Kami bukan pesimis, tugas kami tetap mengambil pikiran-pikiran beliau, tetap optimis (dengan bangsa ini)," tukas dia.
Dia meminta semua pihak untuk mendoakan Buya, yang baru saja diserang penyakit. "Marilah teman-teman semua, kita doakan Buya tetap sehat," pungkas dia.
Sebelumnya Syafii Maarif diizinkan pulang ke rumah setelah menjalani perawatan sejak Rabu, 24 juli 2019 karena penyakit batu ginjal.
"Betul (sudah keluar dari RS), Alhamdulillah," kata asisten Buya Syafii Maarif, Erik Tauvani saat dihubungi Antara di Yogyakarta.
Menurut Erik, Buya Syafii telah diperbolehkan pulang ke kediamannya sejak pukul 09.30 WIB. Meski masih diminta banyak beristirahat, kondisi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dinyatakan telah berangsur membaik.
"Buya sudah diperbolehkan pulang dari PKU Muhammadiyah Gamping sejak tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB," kata Erik.
Kirim Dokter Kepresidenan
Sebelumnya, dokter spesialis urologi RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merawat Buya Syafii Maarif, Prahara Yuri memastikan kondisi kesehatan pasien sudah membaik dan bisa beraktivitas seperti biasa.
"Sakitnya, keluhan Buya masuk rumah sakit karena kencing berdarah. Kemungkinan disebabkan ada iritasi batu ginjal sebelah kanan," kata Yuri.
Menurut Yuri, tim dokter telah melakukan terapi Extracorporeal Shock-Wave Lithotripsy (ESWL) atau pemecahan batu dengan gelombang kejut.
Karena mengkhawatirkan kondisi kesehatan Buya Syafii, Presiden Joko Widoso pada Sabtu (27/7/2019), mengirim tim dokter kepresidenan untuk ikut memantau Tokoh Muhammadiyah yang telah berusia 84 tahun itu.
Presiden juga menugaskan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, untuk menjenguk Buya Syafii.
Advertisement