Sukses

2 Pernikahan Sedarah yang Heboh dan Viral di Sosial Media

Heboh pernikahan sedarah ini pun ramai di jagat sosial media.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, pernikahan sedarah kerap terjadi di Indonesia. Heboh pernikahan sedarah ini pun ramai di jagat sosial media.

Pernikahan sedarah dilakukan warga Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ansar (32) menikahi adik kandungnya. Padahal, ia sudah memiliki istri sah.

Pernikahan keduanya berlangsung beberapa waktu lalu di Balikpapan, Kalimantan Timur lantaran sang adik tengah hamil empat bulan usai keduanya berhubungan badan.

Tak pelak, pernikahan kakak adik sekandung ini pun menyulut amarah warga sekitar. Istri sah Ansar, Hervina (28) pun telah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

Namun rupanya, kembali terjadi pernikahan sedarah di Sulawesi Selatan. Kali ini dilakukan oleh warga Desa Lamunre Tengah, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Berikut dua pernikahan sedarah yang terungkap dan menjadi viral belakangan ini dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Pernikahan Sedarah Warga Bulukumba

Ansar (32) membuat geger warga Bulukumba, Sulawesi Selatan karena menikahi adik kandung. Pernikahan keduanya berlangsung beberapa waktu lalu di perantuan mereka berdua di Kalimantan.

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, Ansar sebenarnya telah memiliki istri bernama Hervina (28) yang menetap di kampung halaman mereka di Dusun Lembang, Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ansar pun terpaksa menikahi adik kandungnya itu lantaran sang adik telah hamil empat bulan usai keduanya berhubungan badan.

"Saya sudah melapor ke Polres Bulukumba. Saya harap saya bisa mendapat keadilan dan kepastian hukum dan berharap polisi bisa segera menangkap Ansar," kata Hervina usai melaporkan suami sahnya itu di Polres Bulukumba, Senin, 1 Juli 2019.

Hervina selama ini tidak pernah sedikitpun menaruh curiga kepada suaminya itu atas kedekatan dia dengan adiknya sendiri. Menurut dia kedekatan antara kakak dan adik merupakan sesuatu hal yang wajar dan bisa dimaklumi.

"Saya selama ini tidak pernah curiga. Sama sekali tidak pernah. Setelah ini saya akan minta cerai," ungkap Hervina.

Ruslan, kakak kandung Ansar membenarkan kabar yang telah menajadi viral di media sosial itu. Ruslah menyebutkan bahwa Ansar adalah anak ketiga dan benar telah menikahi adiknya sendiri.

"Kami tujuh orang bersaudara. Dia menikah dengan adik yang bungsu. Kalau bisa diproses hukum. Seandainya masih berlaku hukum adat maka saya juga meminta untuk dilakukan hukum adat," kata Ruslan.

Kapolres Bulukumba, AKBP Syamsu Ridwan membenarkan ihwal laporan tentang pernikahan sedarah tersebut. Dia pun berjanji akan memproses laporan tersebut.

"Kami sudah menerima laporan yang bersangkutan dan melakukan penyelidikan dengan mengambil beberapa keterangan dari beberapa kerabat korban. Berdasarkan informasi korban, pelaku saat ini berada di Kalimantan dan di sana melakukan pernikahan," katanya.

Sementara itu, Andi Agung, kepala desa di kampung halaman Ansar, Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mengatakan bahwa jika nanti Ansar pulang kampung maka dia akan diusir dari kampung halamannya itu.

"Saudara-saudara dan istrinya tidak menerimanya lagi berdomisili di Desa Salemba dan kalau perlu di Sulawesi Selatan juga," kata Andi Agung, Senin 1 Juli 2019.

Andi Agung menyebutkan bahwa selain seluruh saudara Ansar yang tidak terima kejadian itu, kedua orangtua Ansar juga mengaku syok karena kedua anaknya menikah dalam perantauan. Andi Agung pun berharap kasus pernikahan sedarah ini diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Kedua orangtuanya ini juga tidak menerima, di sisi lain juga, pernikahan saudara dalam agama itu tidak diperbolehkan," dia menyebutkan.

Andi Agung mengaku baru mengetahui pernikahan sedarah ini setelah kabar tentang pernikahan sedarah itu menjadi viral di media sosial. Selain itu Andi Agung juga mengaku mendapat kabar dari kepala dusun tempat ia memerintah sebagai kepala desa.

"Iya saya baru tahu, nanti pak dusun yang kasih tau saya. Ini saya habis dampingi istri sahnya melapor di polisi," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Pernikahan Sedarah Warga Luwu

Warga Desa Lamunre Tengah, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dihebohkan pernikahan sedarah yang terjadi di wilayah tersebut.

Hubungan sedarah itu bahkan telah berlangsung lama hingga pasangan kakak-beradik itu nyaris mempunyai tiga orang anak.

Keduanya ada As (38) dan BI (30). Tidak hanya membuat geger, warga pun dibuat resah karena kasus pernikahan sedarah ini. Alhasil, warga pun melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

"Iya, kita terima informasinya dari warga," kata Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Faisal Syam, Sabtu, 27 Juli 2019.

Polisi pun langsung menjemput pelaku pernikahan sedarah, As dan BI, lalu menggelandang keduanya ke Mapolres Luwu untuk dimintai keterangan. Di hadapan polisi keduanya mengaku telah menjalin asmara sejak tiga tahun lalu.

"Dari hasil interogasi sementara keduanya mengakui hubungan terlarang itu telah berlangsung sejak 2016 silam," terang Faisal.

Ironisnya, pasangan sedarah itu kini telah mempunyai dua orang anak yang masih kecil. Bahkan, BI saat ini tengah mengadung anak ketiga dari hubungan badan ia dengan kakak kandung laki-lakinya.

"Mereka mengaku atas dasar cinta dan nafsu. Pasalnya mereka tinggal serumah. Sudah dua anak, satu laki-laki satu perempuan. Sekarang hamil lagi," Faisal mengucapkan.

BI memang saat ini tengah berstatus janda sementara As adalah bujang. Polisi menduga status mereka itu menjadi salah satu penyebab keduanya bisa nekat berzina.

"Masih akan kita interogasi lagi. Masih perlu kita dalami lagi kasus ini," Faisal memungkasi.

Kepala Desa Lamunre Tengah, Hafidah mengaku bahwa dirinya sempat mendatangi As da BI di kediaman keduanya. Hafidah bermaksud untuk memberikan teguran kepada keduanya. Selain itu, meminta keduanya mengakui kesalahan mereka agar warga tidak geger.

"Yang bersangkutan warga kami itu sudah kami sampaikan sebelumnya untuk mengakui hubungannya karena warga geram. Namun, karena keduanya kerap menghindar hingga akhirnya seperti pepatah mengatakan sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Nah, terungkap juga. Beruntung petugas kepolisian cepat bertindak," kata Hafidah.