Liputan6.com, Jakarta - Spontan menjauh, satu-satunya hal yang dilakukan warga ketika melihat Abah Grandong makan kucing hidup-hidup . Mereka bergidik ngeri ketika melihat pria itu mengunyah daging kucing berwarna cokelat di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tak ayal, cipratan darah mengenai kaos putihnya. Juga dengan mulut dan tangannya.
Baca Juga
Salah satu warga mengabadikan momen tersebut. Videonya kemudian viral. Salah satu akun Instagram yang mengunggahnya adalah @jadetabek.info.Â
Advertisement
Polisi pun melakukan penelusuran karena ulah makan kucing hidup-hidup dianggap meresahkan. Penelusuran polisi tertuju pada pria yang akrab dipanggil Abah Grandong.
Menurut kesaksian warga, Abah Grandong bukan merupakan warga asli Kemayoran, melainkan tinggal di Rangkasbitung, Banten. Kini pengejaran tengah dilakukan pihak berwajib terhadap pria yang makan kucing hidup-hidup itu.Â
"Kami tengah melakukan pengejaran, setelah meminta keterangan dua saksi dari warga, diketahui pria diakui mereka bernama Abah Grandong itu tinggal di Rangkasbitung," ujar Kompol Syaiful kepada Liputan6.com, Selasa, 30 Juli kemarin.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut Abah Grandong bisa diproses hukum. Pemakan kucing itu bisa dijerat tindak pidana ringan.Â
"Bisa dikenakan tindak pidana ringan. Bisa berupa denda atau ancaman hukuman di bawah satu minggu," ucapnya Senin (29/7/2019).
Berikut kesaksian warga di lokasi kejadian tentang Abah Grandong, pria yang diduga makan kucing hidup-hidup hasil penelusuran Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Jelang Magrib
Menurut keterangan Muhyidin, warga sekitar yang sehari-hari menjual gorengan di lokasi kejadian, bahwa peristiwa itu berlangsung menjelang magrib.
Muhyidin mengaku dia memang tak melihat secara langsung saat Abah Grandong mencabik perut kucing malang itu. Tapi mendapat cerita dari rekannya yang sore itu menyaksikan kejadian nahas tersebut.
"Iya bener sore itu minggu lalu apa ya, mau magrib gitu saya sudah pulang jam 5, saya diceritain besoknya sama temen di situ," kata dia di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2019.
Muhyidin mengaku cukup mengenal lokasi kejadian, namun dia menegaskan tidak mengetahui siapa sosok pria makan kucing tersebut.
"Tidak tahu saya," sambil melihat rekaman video tersebut.
Advertisement
2. Untuk Takut-takuti Warga
Berdasarkan keterangan Muhyudin, warga yang kerap menjajakan makanan di sekitar lokasi kejadian, Abah Grandong adalah penjaga lahan di area lokasi kejadian.
"Di sini jejer dulu mas banyak jual makan, terkenal sop duren sekarang sudah pada pindah. Kurang tahu kenapa, tapi katanya masalah lahan jadi enggak pada bisa dagang di sini lagi. Sudah ada yang jaga," tutur Muhyidin.
Muhyidin mengaku tidak tahu sebab musabab Abah Grandong makan kucing hidup-hidup. Ada yang mengatakan, lanjut dia, hal itu dilakukan sebagai tugasnya menjadi penjaga guna bikin geger para pedagang yang masih bertahan di kompleks eks pusat jajanan serba ada atau pujasera di wilayah tersebut.
"Jadi katanya teman-teman sih, itu orang makan kucing itu orang yang jaga, dia spontan aja makan buat nakutin, tapi saya engga tahu juga ya," sambung dia.
Liputan6.com mencoba mencari keterangan terkait lahan yang bermasalah dan dijaga ketat. Ternyata benar kawasan yang sebelumnya banyak warung makan kini terlihat tutup dan tak terurus. Beton semen sudah memblokade akses yang disisakan pintu pagar hitam tergembok rapat.
3. Diduga Dalami Ilmu Hitam
Abah Grandong, pria pemakan hewan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat, diduga mempelajari aliran ilmu tertentu atau ilmu hitam. Hal itu diketahui usai polisi memeriksa beberapa saksi terkait peristiwa tersebut.
"Kebetulan mereka juga orang punya ilmu-ilmu begitu," kata Kanit Reskrim Polsek Kemayoran, AKP Bambang Santoso saat dikonfirmasi, Selasa (30/7/2019).
Oleh karena itu, Abah Grandong, yang menjadi penjaga lahan sengketa, di sekitar lokasi tersebut, berani memakan kucing secara hidup-hidup.
Namun, apa yang ia lakukan itu hanya untuk menakuti salah seorang pemilik warung yang tak ingin menutup warungnya.
"Merasa spontanitas ya namanya orang punya ilmu ya emosinya gimana, kan spontanitas," ujar dia.Â
Â
Â
(Nabila Bilqis)
Advertisement