Sukses

3 Temuan dari Lokasi Abah Grandong Makan Kucing Hidup-Hidup

Hingga kini, keberadaan Abah Grandong masih misteri.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Abah Grandong mendadak mencuri perhatian publik. Hal itu terjadi setelah video yang memperlihatkan aksinya memakan kucing hidup-hidup viral di media sosial.

Belakangan diketahui, aksi makan kucing hidup-hidup itu dilakukan di bekas Pujasera di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Polisi langsung bertindak cepat menelusuri keberadaan pria paruh baya yang diduga mengamalkan ilmu hitam itu.

Namun hingga kini, keberadaannya masih misteri. Polisi belum menemukan rimbanya.

Berangkat dari lokasi kejadian, ditemukan sejumlah hal terkait siapa sosok Abah Grandong. Berikut tiga temuan dari lokasi Abah Grandong makan kucing hidup-hidup dirangkum Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan berikut Ini:

2 dari 4 halaman

1. Bukan Warga Asli Kemayoran

Polisi menduga, Abah Grandong bukan warga Kemayoran. Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diperiksa, pria paruh baya itu merupakan warga Rangkasbitung, Banteng.

"Kami tengah melakukan pengejaran, setelah meminta keterangan dua saksi dari warga, diketahui pria diakui mereka bernama Abah Grandong itu tinggal di Rangkasbitung," ujar Kompol Syaiful kepada Liputan6.com, Selasa (30/7/2019).

Informasi itu juga diperkuat warga setempat, Muhyidin. Dia mengaku belum pernah melihat sosok Abah Grandong sebelumnya.

"Sosoknya enggak kenal, tapi pernah lihat. Mungkin orang baru," kata Muhyidin saat ditemui di lokasi kejadian.

 

3 dari 4 halaman

2. Dilakukan Jelang Magrib

Penelusuran Liputan6.com, warga kawasan Kemayoran bernama Muhyidin membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, Abah Grandong makan kucing hidup-hidup jelang magrib.

"Iya bener sore itu, minggu lalu apa ya, mau magrib gitu saya sudah pulang jam 5, saya diceritain besoknya sama temen di situ," katanya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).

Muhyidin mengaku cukup mengenal lokasi kejadian, namun dia menegaskan tidak mengetahui siapa sosok pria makan kucing tersebut.

"Tidak tahu saya," sambil melihat rekaman video tersebut.

Muhyidin mengatakan, lokasi pria makan kucing itu sudah tak seleluasa sebelumnya untuk keluar masuk. Toko atau pun warung makan di tempat tersebut mayoritas sudah pindah dan tak lagi berjualan di sana.

"Sekarang ditutup gini ada pintu digembok, ada yang jaga," ujar dia.

Tim Liputan6.com mencoba masuk dengan meminta izin kepada seorang penjaga gerbang. Namun saat bertemu dan coba mengorek informasi terkait, penjaga tersebut keberatan dan meminta untuk pergi.

"Maaf kami tidak tahu soal itu, jangan ke sini," kata bapak yang enggan menyebutkan namanya.

Gerbang pun kembali digembok. Penjaga tersebut langsung masuk ke dalam dan menutupnya.

 

4 dari 4 halaman

3. Ingin Lampu Pedagang Dimatikan

Polisi mengungkap motif di balik aksi Abah Grandong memakan kucing hidup-hidup. Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar mengatakan, dari dua orang saksi diperiksa, motif makan kucing karena pedagang menolak untuk mematikan lampu warungnya.

Menurut pedagang jika lampu dimatikan, warung mereka akan gelap dan seperti tak ada kehidupan. Padahal, mereka harus terus mencari nafkah untuk keluarganya.

Usai Abah Grandong makan kucing hidup-hidup, pemilik warung dan beberapa tamunya lari tunggang-langgang. Menurut saksi yang melihat, Abah Grandong benar-benar mengunyah daging kucing malang itu.

Abah Gandrong disebut-sebut sebagai penjaga lahan di kawasan tersebut.

 

(Reynaldi Hasan)