Liputan6.com, Jakarta - Sopir truk muatan tanah merah yang menyebabkan kecelakaan maut Karawaci ditangkap Polres Metro Tangerang usai beberapa jam buron. Dia ditangkap karena truk yang dikendarainya oleng dan menimpa mini bus serta menewaskan empat penumpangnya.
"Iya, tadi sopirnya sempat kabur, tapi sudah bisa kita amankan. Sekarang sudah di polres untuk dimintai keterangan," tutur Kapolres Metro Tangerang, Kombes Abdul Karim, Tangerang, Kamis (1/8/2019).
Abdul yang sempat mendatangi tempat kejadian perkara memastikan, bila sopir tersebut sudah menjadi tersangka. Sopir itu diduga lalai, sehingga menyebabkan kecelakaan maut Karawaci tersebut terjadi.
Advertisement
Meski begitu, polisi akan terus menggali informasi untuk mencari tahu kronologi dari tersangka. "Kita mau lihat jenis kecelakaannya dan penyelidikan unit Laka apa penyebabnya," ungkap Kapolres.
Sebelumnya, truk bermuatan tanah merah oleng dan menimpa mobil mini bus yang melintas di sampingnya di wilayah Karawaci. Sopir diduga mengantuk sebelum kecelakaan maut itu terjadi.
Akibatnya, 4 orang tewas di tempat. Sementara satu bayi berusia 11 bulan selamat dalam kejadian naas tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bayi 11 Bulan Selamat
Bayi 11 bulan berinisial A selamat dari kecelakaan maut truk bermuatan tanah yang menimpa mobil di Karawaci, Tangerang. Sang ibu, Ifat, menyelamatkannya sesaat sebelum ajal menjemput.
Pagi itu sekitar pukul 05.20 WIB, Jalan Raya Imam Bonjol yang belum begitu ramai dihebohkan dengan kecelakaan truk bermuatan tanah merah yang menimpa mobil Daihatsu Sigra. Warga yang melihat, spontan mencoba menolong dengan menggali tanah merah yang terus menumpuk.
"Kalau yang niban itu angkot pasti kita angkat bareng-bareng. Ini truk tronton muatan penuh, ya Allah, kita cuma bisa Allahu Akbar, istigfar sambil terus ngeruk tanah sebisanya," tutur Adi, salah seorang warga yang menyaksikan kecelakaan itu, Kamis (1/8/2019).
Tak berapa lama, petugas Pemadam Kebakaran datang membantu. Masih dengan alat seadanya, mereka bahu membahu mengevakuasi penumpang di dalamnya.
Suara rintihan terdengar dari dalam mobil yang tertimpa truk dan tertimbun tanah itu memberi harapan bila ada korban selamat. Sekitar 30 menit, dari balik jendela belakang sopir yang sudah pecah, kedua tangan seorang ibu mengulurkan tubuh mungil A, bayi usia 11 bulan yang terus menangis histeris.
"Langsung diambil warga. Ibunya itu dari dalam masih terus ngomong 'tolong selametin anak saya' sambil terus-terusan istigfar," tutur Adi.
Bayi A terus menangis, oleh warga dilarikan ke Klinik Bersalin Rany, yang hanya berjarak 50 meter dari lokasi kejadian. Sepenglihatan, tidak ada luka di tubuh mungil A, meski begitu bidan yang siaga tetap memeriksanya secara detail.
Namun badan truk terus menghimpit badan mobil di mana 4 orang masih ada di dalamnya . Hingga akhirnya membuat ibunya A, Fatimah (40), serta pamannya Nanda (22) dan Wandi (24), tewas di tempat.
Tidak berapa lama, seorang pria yang diketahui ayah kandung A, berlari menuju klinik sambil berteriak histeris memanggil nama bayi itu.
Barulah dua jam kemudian, jasad ibunda A serta paman-pamannya berhasil dievakuasi dari kecelakaan maut dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Kota Tangerang.
Advertisement