Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kota Bogor tampaknya serius untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Hal itu dapat dilihat dari diterapkannya Peraturan Wali Kota Nomor 61/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Setelah membebaskan daerahnya dari pemakaian kantong plastik belanja di peritel modern dan pusat perbelanjaan, kini Pemkot Bogor menyerukan kepada seluruh warganya untuk membagikan hewan kurban menggunakan besek bambu atau bongsang sebagai pengganti kantong plastik.
"Kita buat imbauan untuk tidak menggunakan kantong plastik sebagai wadah atau pembungkus daging kurban," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor Elia Buntang, Kamis (1/8/2019).
Advertisement
Imbauan tersebut secepatnya akan disebarluaskan melalui surat edaran kepada panitia kurban di Kota Bogor.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Humas Pemkot Bogor untuk ikut serta menyebarluaskan informasi ini," ujar Elia.
Menurutnya, dengan menggunakan bongsang atau besek diharapkan dapat mengurangi pemakaian plastik. Elia menilai, wadah yang terbuat dari bambu itu lebih praktis dan sampahnya tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan.
"Sampahnya mudah dihancurkan, tidak seperti plastik, baru dapat mulai terurai paling tidak selama lebih dari 20 tahun di dalam tanah," terang Elia.
Mengatasi persoalan sampah di Kota Bogor, lanjut dia, tidak bisa diatasi oleh pemerintah daerah saja tetapi juga membutuhkan kontribusi masyakarat.
"Untuk menciptakan dampak perlu dilakukan bersama-sama," imbuh Elia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sambutan Panitia Kurban
Imbauan pembagian hewan kurban menggunakan wadah yang ramah lingkungan disambut baik sejumlah panitia kurban di Kota Bogor. Salah satunya Panitia Kurban Astem di Kampung Babakan, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Kota Bogor ini.
Panitia kurban yang baru terbentuk ini akan menyediakan bongsang sebagai pengganti kantong plastik pembungkus daging kurban. Tujuannya adalah mengurangi sampah plastik yang pertumbuhannya semakin parah dan berbahaya bagi kelangsungan lingkungan hidup.
"Rencananya kita mau pakai bongsang dilapisi daun pisang. Kalau pakai besek, terlalu kecil, tidak cukup untuk tulang sapi atau kambing," terang panita kurban Rinto.
Alasan lain memilih wadah ramah lingkungan, karena berkaca pada Idul Adha tahun lalu, plastik bekas wadah daging kurban berakhir di aliran kali. Meskipun, ada yang dibuang ke tempat sampah.
"Alhamdulillah, warga kami sekarang mulai sadar akan lingkungan. Dan tindakan kami juga diikuti warga lainnya," kata dia.Â
Advertisement