Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) dan PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk mendorong para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) untuk memanfaatkan layanan remitansi non tunai.
Kegiatan bertajuk edukasi dan monitoring perluasan implementasi remitansi dengan dana diterima direkening ini ditujukan kepada 100 orang CPMI yang berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Mitra Bersaudara Lampung Timur dengan Negara penempatan Taiwan dan Hongkong.
Deputi Perlindungan BNP2TKI, Anjar Prihantoro BW dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan menyatakan, bahwa peningkatan remitansi PMI bertujuan pada peningkatan kesejahteraan PMI dan keluarganya. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya remitansi PMI yaitu pada jumlah penempatan PMI, besaran gaji PMI, perubahan pola konsumsi PMI dan masih adanya PMI yang mengirimkan uangnya melalui teman atau saudara, sehingga tidak tercatat pada lalu lintas transaksi keuangan di Bank Indonesia (BI).
Advertisement
”Ini merupakan bentuk tindakan nyata dalam upaya membantu memudahkan para CPMI/PMI dan keluarganya guna mengelola keuangan secara baik sehingga setelah kembali ke tanah air, dapat mengolah pendapatannya hasil bekerja di luar negeri untuk kegiatan yang bersifat produktif, rekan-rekan harus selalu bermimpi akan hal itu,” ujar Anjar.
Melalui edukasi dan literasi ini, lanjut Deputi Perlindungan, PMI akan mendapatkan proteksi keuangan, yaitu pergi dengan tangan kosong, pulang dengan tangan penuh dan sejahtera.
“PMI harus punya rekening, uang yang dikumpulkan harus bisa dikelola dengan baik, sehingga transaksi terlindungi dan uang yang diperoleh aman. Sehingga nantinya seluruh hasil bisa dikelola melalui rekening,”ujarnya.
Di tempat terpisah, Direktur Pemberdayaan BNP2TKI, A. Gatot Hermawan, menyampaikan kegiatan edukasi ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian lokal dan nasional, serta memberikan nilai tambah bagi PMI dan keluarganya.
“Edukasi keuangan sangat diperlukan untuk memberikan informasi terkait produk remitansi dari lembaga keuangan yang diharapkan secara bertahap dapat mengurangi transaksi cash to cash dan tentunya mendukung program pemerintah dengan transaksi non tunai,” ujar Gatot.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk tindakan nyata dalam upaya membantu dan memudahkan CPMI/PMI dan keluarganya dalam mengelola keuangan secara baik. Sehingga setelah kembali ke tanah air, PMI dapat mengolah pendapatannya dari hasil bekerja di luar negeri untuk kegiatan yang bersifat produktif, seperti membuka usaha warung dan investasi yang bermanfaat.
"Selain di Lampung, kegiatan serupa sebelumnya sudah dilaksanakan di Semarang bekerjasama dengan BP3TKI Semarang dan Surabaya bekerjasama dengan LP3TKI Surabaya," jelas Gatot.
Sementara itu, Kepala BP3TKI Lampung, Ahmad Salabi menyatakan menyambut baik program tersebut, hal ini sejalan dengan program pemberdayaan bagi PMI Purna dan keluarganya yang sudah digulirkan pada beberapa lokasi di Lampung sejak 2015 hingga saat ini.
Diadakannya kegiatan edukasi ini diharapkan dapat membantu PMI dan keluarganya dalam mengirimkan sebagian uang guna dipergunakan untuk rencana jangka panjang yang telah ditetapkan PMI.
Hadir dalam kegiatan edukasi tersebut Deputi Perlindungan BNP2TKI, Anjar Prihantoro BW, Kasudit Kerjasama Antar Lembaga BNP2TKI, Asisten Direktur Kelompok Elektronifikasi Transaksi Ritel Bank Indonesia, Kepala BP3TKI Lampung, dan Relationship Manager PT. Bank Central Asia (BCA) TBK.
(*)