Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk tim bersama dengan Pertamina untuk menangani tumpahan minyak di Kepulauan Seribu. Tim akan mulai bekerja Senin 5 Agustus 2019.
"Ke depan akan ada tim bersama dari Pemprov DKI Jakarta dan Pertamina untuk satu mendatangi masyarakat, melihat, berinteraksi langsung," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Nantinya tim akan fokus mencari solusi dan menangani warga atau nelayan yang terdampak tumpahan minyak.
Advertisement
"Segera akan bertemu timnya, dan pesannya adalah semua yang menjadi konsekuensi negatif akan ada pertanggungjawaban," ucap Anies.
Sementara itu, perwakilan Pertamina mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim bersama kapal dan alat-alat untuk mengatasi tumpahan minyak. Pertamina juga akan menemui langsung warga terdampak tumpahan minyak.
"Kami akan lakukan dengan sesegera mungkin," kata Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Syamsu.
Menurut data dari Pemkab Kepulauan Seribu, terdapat tujuh pulau terdampak tumpahan minyak, yakni Pulau Untung Jawa, Bidadari, Ayer, Rambut, Bokor, Damar (Edam), dan Lancang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pembersihan Dilakukan Pemkab dan Pertamina
Tujuh pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu terkena dampak tumpahan minyak dari sumur migas Pertamina. Tumpahan minyak tersebut terjadi sejak Juli 2019 lalu.
Bupati Kepulauan Seribu Husain Murad mengatakan, pihaknya akan terus menyisir dan membersihkan sisa-sisa tumpahan minyak yang mengalir dan menyangkut di pantai atau daratan di Kepulauan Seribu.
"Kita sudah sejak tanggal 22 kemarin sudah lakukan pengumpulan oil spill di daratan atau yang terdampar pantai kita, terutama Untung Jawa," kata Husein saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (2/8/2019).
Pemkab Kepulauan Seribu bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Petugas Pertamina membagi tugas pembersihan tumpahan minyak tersebut.
"Kita bersihkan dan kumpulkan terutama dengan PPSU dan dan Dinas LH dan petugas Pertamina sendiri. Sudah diangkut oleh pemerintah sampah kotoran itu," ucap Husein.
"Pihak Pertamina karena karena pakai kapal dia bersihin di laut. Kalau petugas kita, bersihin yang sampai darat," tambah dia.
Advertisement