Liputan6.com, Jakarta Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara memerlukan waktu 10-15 hari kerja untuk mengetahui hasil cek laboratorium kualitas air laut di tiga kecamatan yang diduga ikut terdampak tumpahan minyak di Kepulauan Seribu.
"Saya belum bisa jawab dampaknya. Nanti prosesnya kita tunggu hasil laboratorium. Butuh waktu 10-15 hari kerja," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dampak Pencemaran Lingkungan dan Kebersihan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Suparman, di Jakarta, Jumat seperti dilansir Antara.
Menurut dia, tim dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah mengambil sampel 'finger print' dari pesisir laut di Kecamatan Cilincing, Pademangan, dan Penjaringan beberapa hari lalu.
Advertisement
Sampel tersebut saat ini sedang dalam proses pengecekan laboratorium di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Hidup DKI Jakarta, di Jalan Casablanca, Kuningan, Jakarta.
Sampel air laut yang masuk ke laboratorium, akan dicek kandungan unsur minyaknya, apakah jenis yang sama dengan minyak di perairan Karawang atau Kabupaten Bekasi.
"Jika sudah selesai ditangani tim laboratorium, hasilnya pasti kita infokan kepada media massa. Tanpa itu, kita belum berani memutuskan dampaknya sejauh apa," ujar Suparman.
Dia mengatakan, jajarannya tidak bisa sembarang dalam menentukan kebijakan terkait tumpahan minyak di Kepulauan Seribu itu.
"Jangan sampai kami dituding memihak. Hasil laboratorium akan tentukan kebijakan ke depan apa yang harus kita lakukan," kata Suparman.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belum Ada Laporan soal Dampak Minyak
Dia mengatakan belum ada laporan dari masyarakat di tiga kecamatan pesisir laut utara terkait imbas tumpahan minyak.
"Dari teman-teman nelayan, kalau sudah terdampak mencuatnya cepat. Biasanya kalau sudah sampai pesisir utara, nelayan pasti teriak," kata Suparman.
Namun, Suparman juga tidak memungkiri pencemaran ini harus segera diatasi. Terlebih, tumpahan minyak ini bisa saja sudah sampai ke perairan Cilincing, Penjaringan maupun Pademangan.
"Secara responsif kita lebih cepat merespons tumpahan minyak ini sejak tiga hari lalu, karena gerakan air laut tergantung arah angin, kalau ke barat ya sudah ke dorong sampai ke Pulau Seribu. Tapi jangan sampai ke pesisir utara," ujar Suparman.
Advertisement