Liputan6.com, Jakarta - Gempa Banten bermagnitudo 6,9 dirasakan warga yang tengah berada di TangCity Mall, Tangerang. Saat getaran gempa terasa, para pengunjung lari berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri.
Salah seorang pengunjung, Jaka Lelana, menuturkan, saat gempa Banten terjadi, suara alarm berbunyi di dalam mall. Suasana kepanikan pun menyelimuti pengunjung dalam gedung.
"Eskalator dimatikan, semua pengunjung turun," ujar Jaka kepada Liputan6.com, Jumat (2/8/2019).
Advertisement
Bahkan. kata dia, ada salah seorang pengunjung yang terpisah dari anaknya. Sang ibu diduga merasa panik akibat getaran gempa Banten hingga terpisah dari anak dan suaminya.
"Anak yang masih bayi itu digendong ayahnya," ujar Jaka.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tamu Hotel Panik
Gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi di perairan Banten sempat membuat panik tamu hotel di kawasan pesisir Banten. Bahkan ada yang lari ke dataran tinggi atau bukit di sekitar pesisir pantai.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten Achmad Sari Alam mengatakan, saat gempa Banten terjadi memang membuat tamu hotel panik dan keluar dari kamarnya.
"Kepanikan pasti, banyak yang lari di bukti-bukit sekitar 500 meter dari pantai," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (2/8/2019).
Namun demikian, saat ini kondisi telah kembali normal. Selain itu, belum ada laporan terkait kerusakan yang dialami oleh hotel-hotel di pesisir Banten, khususnya yang berlokasi di deket pusat gempa Banten.
"Info kerusakan belum ada kabar," kata dia.
Sementara terkait dengan potensi tsunami, lanjut Achmad, sejauh ini kondisi air laut juga normal dan tidak terjadi gelombang tinggi. Selain itu, BMKG juga telah mencabut peringatan dini tsunami akibat gempa Banten ini.
"Situasi ait laut Sumur (salah satu lokasi di ujung selatan Banten) normal," tandas dia.
Advertisement