Liputan6.com, Pandeglang - Posko pengungsian dan dapur umum dilokasi terdampak gempa Banten di Kecamatan Mandalawangi belum berdiri. Lantaran warga memilih mengungsi ke rumah saudaranya.
"Posko pengungsian dan dapur umum belum ada. Sampai semalam bantuan logistik belum ada. Paling dibutuhkan (perbaikan) tempat tinggal, tempat tidur, kebanyakan kamar juga kena, kasurnya enggak bisa dipakai lagi," kata Bripda Catur Andi Prajoko, anggota Polsek Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, saat ditemui dikantornya, Sabtu (3/8/2019).
Baca Juga
Catur bercerita kalau kerusakan rumah warga akibat gempa Banten paling banyak ada di bagian kamar dan dapur. Sedangkan desa paling parah yang mengalami kerusakan akibat gempa, ada di Desa Panjang Jaya.
Advertisement
"Ada 10 rumah rusak berat. Tidak bisa dihuni, harus mengungsi. Kerugian materil mencapai Rp 350 juta," terangnya.
Masyarakat di Desa Panjang Jaya memilih mengungsi ke rumah saudara atau tetangganya yang tidak rusak. Lantaran lokasi pengungsian dan dapur umum belum berdiri.
"Warga ngungsi ke rumah saudaranya. Pada saat kejadian kan belum terlalu malam, warga belum tidur, jadi panik aja pada keluar," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Warga Beraktivitas Normal
Berdasarkan pantauan disejumlah lokasi dari Kota Serang, Kabupaten Serang hingga Kabupaten Pandeglang, warga sudah beraktivitas normal.
Meski begitu, BMKG tetap meminta masyarakat waspada dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Advertisement