Sukses

Kongres V, PDIP Susun Strategi Cetak Kemenangan 3 Kali Beruntun di Pemilu Depan

PDIP akan mengadakan Kongres V di Bali 8-10 Agustus 2019. Persiapan Pemilu 2024 akan dimatangkan pada kongres tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mengadakan Kongres V di Bali 8-10 Agustus 2019. Persiapan Pemilu 2024 akan dimatangkan pada kongres tersebut.

Hal ini dibahas dalam diskusi 'Jelang Kongres V PDIP: Akankan PDIP Menang Lagi Di Pemilu 2024?'.

"Prinsipnya bagi kami 2024, kami akan menyiapkan sebaik-baiknya. Rakyat yang akan menentukan. Dan proses terus membangun organisasi jauh lebih penting. Itu yang dilakukan PDIP. Jadi jawabannya tunggu hasil kongres," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai, bakal banyak tantangan yang dihadapi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri untuk mengulang sejarah pada 2019 ini. Meski, PDIP menjadi satu-satunya partai yang mencetak sejarah di era reformasi, menang pemilu dua kali berturut-turut.

Sebab, yang pertama kali diperhatikan oleh calon pemilih adalah sosok atau tokoh yang diusung. Terlebih, pada 2024, Joko Widodo atau Jokowi sudah tak bisa maju lagi.

Menurut dia, PDIP harus bisa melihat apa yang terjadi dengan Demokrat pada tahun 2014. Saat nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak bisa maju lagi, suara mereka anjlok pada pemilu selanjutnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Saran

Dia menyarankan agar hal ini dibahas dalam Kongres V PDIP nanti.

"2024 Jokowi sebagai kader utama PDIP tak bisa maju lagi. Saat yang sama, PDIP punya mimpi kemenangan hatrick (tiga kali berturut-turut). Pemilu kita didesain untuk mencetak satu perilaku pemilih yang cenderung kuat didasarkan personalisasi politik, ketokohan, ketimbang institusional partai. Ketika Pak Jokowi tidak bisa maju lagi 2024, skenario buruk seperti dialami Demokrat 2014 bisa menjadi terulang," jelas Burhanuddin.

Yang kemudian patut diantisipasi, adalah soal perekrutan calon-calon legislatif ke depan. Semua calon harus memiliki kedekatan ideologi dengan konstituen PDIP.

"Kalau PDI Perjuangan gagal rekrutmen caleg, yang tidak hanya punya ikatan ideologis, tapi juga kedekatan dengan pemilih yang kuat untuk menarik pemilih caleg secara personal, sulit mencetak hattrick di 2024," pungkasnya.