Liputan6.com, Bogor - Lampu lalu lintas di seluruh perempatan Kota Bogor mati imbas pemadaman listrik sejak Minggu (4/8/2019) siang tadi. Akibatnya, lalu lintas di setiap persimpangan ini kacau.
Simpang Yasmin dan Semplak merupakan ruas jalan yang padat lalu lintas, terutama pagi dan sore. Sejak listrik padam sejak pukul 11.30 WIB, lalu lintas di kedua persimpangan itu semrawut.
Baca Juga
Kemacetan juga terjadi di persimpangan Tugu Kujang dan Sukasari. Kondisi ini diperparah kendaraan yang keluar masuk pusat perbelanjaan tersebut.
Advertisement
Kendaraan dari arah selatan maupun timur, saling berebut jalan. Kemacetan pun tidak bisa dihindarkan. Bahkan menjelang sore, antrean panjang sudah mengular dari simpang Lodaya arah Tugu Kujang hingga perempatan Sukasari.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, sudah memerintahkan Dishub untuk menyiagakan personel di titik-titik traffic light yang padam agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas.
Namun demikian, pemadaman listrik tidak sampai menyebabkan terganggunya pelayanan kesehatan. Layanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor di berjalan normal.
"Tadi sempat mati juga listrik di sini, tapi hanya hitungan detik langsung di backup oleh genset," ungkap Bima.
Ia telah meminta maintenance untuk memantau bahan bakar solar pembangkit listrik cadangan itu. Karena jika tidak, ia khawatir bahan bakar habis sehingga listrik untuk penerangan rumah sakit padam.
"Takutnya listrik padam berlangsung cukup lama. Makanya harus diperhatikan terus termasuk stok solar dipastikan cukup," terang Bima.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penumpukan Penumpang KRL
Sementara terkait terjadinya penumpukan penumpang di Stasiun Bogor, Bima telah menginstruksikan Satpol PP untuk menyiagakan armada truk. Kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Terminal Baranangsiang.
"Jika diperlukan kami menyiapkan alternatif transportasi untuk mengangkut penumpang. Harapannya tentu segera listrik menyala," kata Bima yang sempat meninjau situasi di Stasiun Bogor.
Wakil Kepala Stasiun Bogor Deni menyatakan, sebagian besar calon penumpang KRL juga sudah ada yang melakukan refund atau mengembalikan tiket.
"Mungkin ini yang masih menumpuk, perhitungannya kalau pakai angkutan lain lebih lama, atau harus naik berulang kali jadi lebih setia di kereta api," kata dia.
Menurutnya, seluruh lintas KRL terganggu karena seluruh mesin penggerak menggunakan listrik yang dipasok sepenuhnya oleh PLN.
"Untuk semua persinyalan normal karena terbackup sama baterai dan UPS," ucap Deni.Â
Advertisement