Sukses

Lampu Lalu Lintas di Jakarta Belum Seluruhnya Normal

Karena aliran listrik belum stabil, Polda Metro Jaya mengimbau agar pengguna jalan lebih berhati-hati dalam berkendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerjunkan ratusan personel guna menjaga tiap-tiap persimpangan jalan. Sebab, lampu lalu lintas masih belum dapat berfungsi normal karena aliran listrik belum stabil.

"Tadi pagi pukul 6-7 pagi. Masih 19 titik yang belum normal," ujar Kasubdit Gakum Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir saat dikonfirmasi, Senin (5/8/2019).

Nasir menjelaskan, 19 titik itu tersebar di beberapa wilayah. Kendati demikian, hal ini bisa bertambah maupun berkurang.

"Ada tujuh di Jakarta Pusat, lima di Jakarta Barat, tiga di Jakarta Selatan, dua di Jakarta Utara dan Timur. Ini bisa bertambah dan berkurang ya," kata dia.

Menurut Nasir, hal ini disebabkan pasokan listrik yang belum stabil. Lebih lanjut ia mengimbau agar pengguna jalan lebih berhati-hati dalam berkendaraan.

"Listrik belum stabil, jadi pengguna jalan hati-hati jangan asal gas, lihat kanan kiri ya," pungkas Nasir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi Tegur PLN

Presiden Jokowi menegur para jajaran direksi PT PLN Persero terkait listrik mati di sebagian wilayah Jawa. Jokowi heran mengapa sistem antisipasi PLN tidak berjalan baik saat insiden itu terjadi pada Minggu 4 Agustus 2019.

Hal itu dikatakan Jokowi saat bertemu Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dan jajaran direksi lainnya di Kantor PLN Pusat Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

"Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada kontijensi plan, ada back up plan. Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta pun meminta penjelasan dari Plt Dirut PLN terkait permasalahan listrik padam di sebagian wilayah Jawa.

"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan. Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali, MRT misalnya," jelas Jokowi.

 

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka