Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar pembekalan untuk calegnya se-Indonesia yang terpilih pada pemilu legislatif 2019. Dalam pembekalan itu, para caleg juga diberikan pemahaman soal menjadi oposisi.
"Satu, tentang wawasan. Mencakup banyak hal termasuk pertahanan keamanan dan sebetulnya isu oposisi itu sejalan dengan tema kita. Kita ingin membangun demokrasi yang berkualitas substantif. Oposisi itu bagian dari itu," kata Presiden PKS Sohibul Iman di Hotel Mercure, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Baca Juga
Sohibul menjelaskan, dalam pembekalan itu PKS ingin memberi pemahaman soal oposisi. Baginya oposisi adalah sebagai usaha membangun demokrasi yang berkualitas.
Advertisement
"Jadi kita ingin memberikan pemahaman dan keyakinan kepada caleg-caleg kita bahwa oposisi itu mulia dan jadi bagian dari ikhtiar kita untuk membangun demokrasi yang berkualitas," ungkapnya.
Meski demikian, dia menegaskan tidak akan ada penegasan PKS menjadi oposisi dari kegiatan pecalegan ini. Kata Sohibul, sikap PKS akan ditentukan dalam rapat Majelis Syura.
"Ini forumnya bukan itu. Forum penegasan kita koalisi di majelis syuro ya. Kalau sekarang ini pertama bagian dari menyerap aspirasi dan kita membuat preparasi kalau kenyataannya kita menjadi oposisi," ucapnya.
Diketahui, acara pembekalan ini diikuti oleh 250 kader PKS. 25 adalah caleg terpilih DPR RI dan 198 adalah kader.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pastikan Sikap Oposisi
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya akan berada di barisan oposisi.
Sikap politik itu akan dikukuhkan dalam rapat Majelis Syuro mendatang.
"Sampai hari ini kita tetap dalam posisi melaksanakan putusan Majelis Syuro yaitu kami berada di luar pemerintahan. Dan perkiraan saya sih itu sikap tidak akan berubah sekalipun nanti akan diputuskan oleh keputusan Majelis Syuro yang baru," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka
Advertisement