Sukses

Kenangan Mahfud Md Bersama Mbah Moen

Mahfud Md memposting tiga foto kenangan bersama Mbah Moen di akun instagramnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ulama Besar Indonesia KH Maimun Zubair atau yang disapa Mbah Moen wafat di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8/2019). Dia mengembuskan napas seusai salat subuh.

Banyak kalangan yang merasa kehilangan atas wafatnya Mbah Moen, Pemimpin Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang. Salah satunya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md.

Mahfud menyampaikan belasungkawanya kepada Mbah Moen lewat akun instagram miliknya. Ia memposting tiga foto kenangan bersama Mbah Moen. Pertemuan terakhir terjadi pada 22 Juni 2019.

"Inna lillahi wa innaa ilahi raji'un. Kiai Maimoen Zubair (Mbah Moen) wafat di tanah suci Makkah jam 8.17 WIB tadi. Beliau wafat di tempat yang dicintainya. Saya mendapat kabar langsung berita ini dari Pak Supri, salah seorang terdekat Mbah Moen. Jadi Insyallah, ini bukan hoax," tulis Mahfud Md mengawali tulisannya di instagram.

 

 
 
 
View this post on Instagram

Inna lillah wa innaa ilaihi raji'un. Kyai Maimoen Zubeir (Mbah Moen) wafat di tanah suci Makkah jam 8.17 WIB tadi. Beliau wafat di tempat yang dicintainya. Saya mendapat kabar langsung berita ini dari Pak Supri, salah seorang terdekat Mbah Moen. Jadi, insyaallah, ini bukan hoax. Beberapa waktu terakhir ini sy bertemu Mbah Moen 3 kali. Terakhir bertemu di Yogya pd acara pernikahan puteri Dubes RI di Saudi Agus Maftuh. Pertemuan terakhir itu sangat berkesan bg sy krn beliau menahan sy, mencengkeram lengan sy, sampai lama utk berbicara setengah berbisik. "Sy ingin menyampaikan hal penting, mau ya?" Kata Mbah Moen di acr di Yogya itu. "Ya, Mbah", jawab sy. Kemudian beliau berbicara serius setengah berbisik sampai agak lama. Tangan sy dipegang kuat spt dicengkeram. Sy jd rikuh krn waktu itu bnyk yg antre mau sungkem ke beliau. Waktu Mbah Moen bcr lama, berbisik, dan serius kpd sy itu beliau didampingi oleh Nyai Maimoen & keluarga; ada juga Pak Supri yg memang sering mendampingi; jg ada aktivis PPP Mas Arwani Thomafi. Itu kenangan terakhir sy dgn beliau. Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Mbah Moen. Ini foto kenangan saya bersama Mbah Moen. Foto kami dalam pertemuan terakhir tanggal 22 Juni 2019. Allahumma ighfir lahuu warhamhuu wa 'afihii wa'fu anhu. Insyaallah Mbah Moen mendapat surga-Nya.

A post shared by Mahfud MD (@mohmahfudmd) on

 

Dia menyatakan, beberapa waktu lalu bertemu dengan Mbah Moen, terakhir di Yogyakarta pada acara pernikahan puteri Dubes RI di Saudi Agus Maftuh. Pertemuan terakhir itu sangat berkesan baginya.

"Karena beliau menahan saya, mencengkeram lengan saya, sampai lama untuk berbicara setengah berbisik."Saya ingin menyampaikan hal penting, mau ya?" Kata Mbah Moen di acara di Yogya itu," kata Mahfud.

Mbah Moen, lanjut Mahfud,  kemudian berbicara serius setengah berbisik sampai agak lama. Tangannya memegang dengan kuat. Mahfud mengaku menjadi rikuh karena waktu itu banyak yang antre mau sungkem ke Mbah Moen.

"Waktu Mbah Moen bicara lama, berbisik, dan serius kepada saya itu beliau didampingi oleh Nyai Maimoen dan keluarga, ada juga Pak Supri yang memang sering mendampingi, juga ada aktivis PPP Mas Arwani Thomafi. Itu kenangan terakhir saya dengan beliau. Selamat jalan menghadap Sang Khaliq, Mbah Moen," kata Mahfud.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dimakamkan di Makkah

Keluarga besar KH Maimun Zubair atau Mbah Moen mengikhlaskan jenazah ulama kharismatik itu dimakamkan di Makkah, Saudi Arabia. Musyawarah itu disepakati setelah keluarga besar Mbah Moen bersama sejumlah kalangan.

Putra Mbah Moen, Gus Kamil mengungkapkan bahwa Mbah Moen tidak pernah memberikan pesan atau wasiat kepada keluarga untuk lokasi pemakamannya. Dia rela ayahandanya di makamkan di sana.

"Alhamdulillah, kami dari keluarga sudah merelakan abah (Mbah Moen) dimakamkan di Makkah," kata Gus Kamil di Kompleks Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, pada Selasa (6/8/2019).

Gus Kamil yang juga merupakan Ketua DPRD Kabupaten Rembang, mengatakan awalnya pihak keluarga menginginkan jenazah Mbah Moen dibawa pulang dan dimakamkan di Sarang. Namun, sejumlah pertimbangan akhirnya memutuskan jenazah Mbah Moen dimakamkan di tanah suci.

"Keluarga tadinya banyak yang menyarankan untuk jenazah abah dibawa ke Indonesia, karena ada orang-orang mengatakan abah ingin meninggal di Makkah, akhirnya keluarga memantapkan abah dimakamkan di Makkah," katanya.

Diketahui yang akan berangkat menuju Makkah mewakili pihak keluarga adalah Gus Kamil dan Gus Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah). Kedua putra Mbah Moen ini akan berangkat pada Rabu 7 Agustus 2019.

Mbah Moen wafat di Rumah Sakit An Noor, Saudi Arabia, Selasa, 6 Agustus 2019 pukul 04.17 waktu setempat. Ulama kelahiran 28 Oktober 1928 itu, wafat pada usia menjelang 91 tahun. 

 

(Jagat Alfath Nusantara)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.