Sukses

JK: TNI di Nduga Hanya Membalas Separatis, Tidak Ganggu Masyarakat

Menurut JK pendekatan yang dilakukan tentara harus sesuai dengan situasi di Nduga.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mempertanyakan keluhan Bupati Nduga Yairus Gwijangge di gedung DPR yang meminta TNI dn Polri menarik personel dari wilayahnya demi kepentingan masyarakat. Menurut JK pihak keamanan akan ditarik jika situasi di Nduga sudah aman dan tidak ada OPM lagi yang mengganggu masyarakat.

"Yang menakuti masyarakat tentara atau pihak OPM apa kelompok bersenjata? Nah itu. Yang mengganggu masyarakat bukan tentara kan? Yang menembak (separatis) selama ini menjaga masyarakat kan tentara. Tentara hanya membalas," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (6/8/2019).

Menurut JK pendekatan yang dilakukan tentara harus sesuai dengan situasi di Nduga. Jika tentara melakukan pengaman ketat lantaran para kelompok kriminal tersebut melakukan tindakan yang dapat mengancam masyarkat.

"Ya kita juga harus lihat situasi yang ada. ada sebab ada akibat. sebab akibat apakah tentara yang menyebabkan sebabnya atau pihak kelompok kriminal itu yang menjadi sebab," ungkap JK.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Minta TNI-Polri Ditarik dari Nduga

Sebelumnya diketahui dalam pertemuan itu Yairus meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui DPR menarik anggota TNI dan Polri di Nduga, Papua yang sedang mengamankan proyek pembangunan infrastruktur.

"Kami dengan harapan penuh, meminta bapak presiden melalui Ketua DPR, bahwa penarikan anggota TNI Polri nonorganik dan organik itu sama-sama melaksanakan tugas di sana," kata Yairus.

Dia mengatakan, selama ini masyarakatnya tidak tenang hidup di antara anggota TNI dan Polri. Bahkan sejumlah masyarakat di kawasan tersebut mengungsi karena menghindari anggota TNI dan Polri.

"Masyarakat Nduga itu tidak hidup tenang, mereka masih berada di hutan-hutan. Mereka juga sudah mengungsi ke beberapa kabupaten tetangga. Dan sekitar 11 distrik itu sudah dikosongkan," ungkap dia.