Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tengah mempersiapkan sebuah peraturan tentang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan diperbantukan sebagai tenaga honorer. Mereka akan diminta sebagai tenaga honorer sementara sampai ASN baru tersediakan.
"Aturannya sedang kita siapkan. Jadi bukan diperpanjang masa pensiunnya ya, masa pengabdiannya diminta diperpanjang sampai ada ASN pengganti," tegas Muhadjir di Konvensi Nasional I Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS) di Universitas Muhammadiyah Malang, Selasa, 7 Agustus 2019..
Baca Juga
Lewat langkah tersebut, kata Muhadjir, kepala sekolah yang akan ditinggalkan tidak akan mengangkat honorer lagi. Sehingga jumlah tenaga honorer yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian tidak akan bertambah lagi.
Advertisement
"Sehingga diusahakan tidak akan ada lagi pengangkatan guru-guru honorer oleh kepala sekolah. Karena guru honorer yang ada sekarang mau kita selesaikan, kita tuntaskan. Kalau sekolah ngangkat terus guru honorer, kapan selesainya," jelasnya.
Pengangkatan guru honorer sendiri, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) sudah dilarang. Tetapi, kalau tidak mengangkat guru honorer, siswa tidak punya guru yang mengajar karena ditinggalkan karena pensiun.
"Karena itu, sebaiknya yang pensiun menunda dulu dari tidak aktifnya, nanti pengabdiannya diberi insentif dari bos," terang dia.
Keputusan tersebut secepatnya akan diterapkan dan beberapa kali secara informal telah disosialisasikan pada Kepala Dinas se-Indonesia. Aturan dan rambu-rambunya pun akan dibuat dengan prinsip tidak memaksa.
"Masak tidak mau kok dipaksa, cuma kita ketuk hati yang paling dalam. Kan mereka ini guru profesional kan siap diminta setiap saat kan bertugas," terangnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Selesai di 2024
Muhadjir juga menegaskan, agar tidak lagi ada pengangkatan guru honorer. Persoalan guru honorer ditargetkan akan selesai tahun 2024.
Jumlahnya guru honorer sekarang pun membengkak menjadi sekitar 840 ribu dari sebelumnya dilaporkan sebanyak 736 ribu.
"Karena sekolah sudah pada ngangkati honorer lagi. Kalau begitu kan nggak selesai. Mohon kesadarannya untuk tidak mengangkat lagi guru honorer. Karena kalau ngangkat lagi tidak akan selesai nanti. Kan berjanji akan kita tuntaskan," jelasnya.Â
Reporter: Darmadi Sasongko
Sumber: Merdeka.com
Advertisement