Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Kuala Lumpur Malaysia, Kamis (8/8/2019). Jokowi akan membahas masalah diskriminasi minyak kelapa sawit saat bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Mohamad.
"Banyak hal yang perlu kita bicarakan dengan Pak Tun Mahathir Muhammad. Termasuk mengenai diskriminasi minyak kelapa sawit kita (oleh Uni Eropa). Itu yang utama," kata Jokowi di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta Selatan, Kamis.
Baca Juga
Indonesia dan Malaysia sebalumnya menyampaikan protes keras terhadap Uni Eropa, soal rencana pelarangan penggunaan minyak kelapa sawit. Kedua negara telah mengirimkan surat pernyataan bersama kepada Uni Eropa yang menunjukkan kekecewaan atas regulasi tersebut.
Advertisement
Selain itu, Jokowi mengaku juga membahas masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyadari bahwa banyak warga Indonesia yang saat ini mencari nafkah di negeri jiran dan perlu diperhatikan.
"Terutama yang berkaitan dengan perbatasan (darat dan laut antara RI - Malaysia), dengan TKI kita banyak," ucap Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pertemuan Bilateral
Jokowi diagendakan bertolak ke Malaysia pada pukuk 16.45 WITA, usai menghadiri Kongres PDIP di Bali. Pada Jumat pagi, barulah Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Mahathir Mohammad.
Pertemuan akan berlangsung hingga siang hari dan ditutup dengan shalat Jumat bersama. Setelah itu, Jokowi akan menghadiri perayaan hari nasional Singapura. Dia dan rombongan akan langsung kembali ke tanah air, Jumat malam.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku malu mengunjungi Malaysia dan Singapura. Hal ini dikarenakan asap kebakaran hutan di Indonesia sampai ke dua negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla tahun 2019 di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/8/2019).
"Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi, saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, Jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jerebu ini apa? ternyata asap, hati-hati malu kita kalau enggak bisa menyelesaikan ini," ujar mantan Walikota Solo itu.
Advertisement