Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pembukaan Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur, Denpasar. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah petinggi partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Yang paling menarik perhatian adalah kehadiran Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang merupakan rivalnya pada pilpres lalu.
Baca Juga
Kehadiran Prabowo mengisyaratkan jika partai berlambang Garuda Emas itu akan bergabung dengan koalisi, termasuk mendapatkan jatah menteri. Saat ditanya mengenai kemungkinan hal tersebut, Jokowi tak secara tegas menjawabnya.
Advertisement
Namun, ia juga seakan memberi isyarat jika bisa saja Gerindra yang pada kongres tadi diwakili oleh Prabowo akan bergabung dalam pemerintahannya.
“Jumlah menteri 34. (Berapa jatah PDIP?) belum, ketemu saja belum. (Prabowo hadir di kongres akan masuk koalisi?) belum, kita belum ketemu dengan koalisi partai. Kita belum ketemu. Kalau ketemu kita akan bicara mengenai tambahan koalisi misalnya,” kata Jokowi usai menghadiri Kongres V PDIP, Kamis (8/8/2019).
JokowiD melanjutkan, soal kemungkinan bergabungnya Gerindra Jokowi memberi sinyal positif.
“Semuanya serba mungkin dalam politik itu. Tapi tidak dalam waktu dekat ini, karena kita belum ketemu dengan ketua koalisi. Ya, semuanya ada hitungan, kalkukasi, kajian, disesuaikan kepentingan bangsa dan negara. Kalau baik kenapa tidak,” ujarnya.
Hanya saja, Jokowi belum bisa memastikan kapan koalisi partai yang mengusungnya akan menggelar pertemuan untuk membicarakan jatah menteri. "Belum," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sinyal Peluang Koalisi PDIP-Gerindra
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri makin terlihat akrab dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Nama mantan Danjen Kopassus itu disebutkan beberapa kali dalam pidato Kongres V PDIP di Bali.
Menurut Putrinya, Puan Maharani, peluang Gerindra bergabung koalisi terbuka. Ketua DPP PDIP itu mengatakan, dinamika politik akan selaku berkembang.
Lantas, Puan mengutip salah satu isyarat ajakan Megawati untuk berkoalisi dengan Prabowo. Puan menyinggung ketika Megawati meminta Prabowo mendekatinya.
Puan menerjemahkan pernyataan tersebut sebagai sinyal koalisi. Apalagi dia mengartikan ajakan tersebut apabila Prabowo ingin maju untuk Pemilu 2024.
"Dinamika politik selalu berkembang. Tadi ibu dalam pidatonya menyampaikan makanya kalau 2024 mau maju lagi, deket-deket saya ya. Silakan dipikirkan apa maksudnya," kata dia di Hotel Grand Inna Beach, Bali, Kamis (8/8).
Puan pun tidak menutup PDIP dan Gerindra akan bersama pada 2024. Kata dia, tinggal menunggu momentum.
"Politik enggak ada yang kaku, semua peluang bisa dimungkinkan. Tinggal momentumnya itu kapan," ucapnya.
Megawati mengungkit strategi Prabowo-Sandiaga menggempur Jawa Tengah yang merupakan lumbung suara PDIP. Megawati menjelaskan mengapa Prabowo bisa gagal karena para kader banteng yang bergerak.
Megawati pun menyapa Prabowo. Apabila, suatu hari nanti, Prabowo harus mendekati dirinya.
"Bener loh mas Bowo, kalau nanti, ya enggak tahu dong, tolong deketin saya ya. Aduhh, masa sih serius terus enggak boleh juga ya," kata Megawati.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.cm
Advertisement