Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi akan memberi porsi menteri muda pada kabinetnya nanti bersama Ma'ruf Amin. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri angkat bicara tentang hal ini.
Megawati menilai, sosok yang akan menjadi menteri muda tak hanya dilihat dari kecakapannya. Tetapi, kata dia, perlu memahami dan memiliki pengalaman dalam tata pemerintahan negara.
"Karena kalau anak muda kalau dia pintar tapi belum pernah menjalankan proses di dalam tata pemerintahan negara itu bisa saja tidak berhasil. Kalau yang tua juga begitu," ujar Megawati dalam jumpa pers di Hotel Grand Inna Beach, Bali, Kamis 8Â Agustus 2019 malam.
Advertisement
Berdasarkan pengalamannya, anak muda harus memiliki pengalaman politik berjenjang. Misalnya, memulai karier politik sebagai anggota DPRD.
"Karena dari seluruh sisi pengalaman saya di politik, minimal itu harus ada atau bisa jadi anggota DPRD dulu, harus ada jenjangnya," kata Presiden kelima RI itu.
Dia menegaskan, bukannya anti terhadap wacana menteri kabinet anak muda. Tetapi, lanjut dia, seorang menteri yang berkompeten perlu pengalaman di bidang politik.
"Ini masalah bangsa dan negara harus yang berkompeten yang punya pengalaman di bidang politik," Megawati menjelaskan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemimpin Perusahaan Belum Tentu Bisa
Megawati mencontohkan, anak muda yang berhasil memimpin suatu perusahaan, belum tentu bakal sama prestasinya saat memimpin kementerian.
Sebab, perusahaan adalah milik pribadi. Sementara, kementerian harus membawahi para aparatur sipil negara yang akan bertahan di bidangnya hanya berganti bos.
Minimal, sambung dia, seorang menteri harus memiliki pengalaman di legislatif untuk bisa memahami perundangan. Misalnya di DPR, orang tersebut harus merasakan betul sulitnya merumuskan undang-undang. Karena perlu lobi ke partai politik hingga bermitra dengan eksekutif.
"Dia akan bisa merasakan bagaimana sulitnya membuat UU karena tidak dibuat sendiri dan harus melobi sekian partai dan bermitra ke pemerintah," ujar Megawati.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement