Sukses

Guyonan Megawati Saat Kongres PDIP, Ditawari BPIP hingga Hormat Prabowo

Salah satunya adalah ketika Megawati pernah ditawari jabatan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri telah resmi membuka Kongres V PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Depasar, Bali. Kongres ini bakal digelar hingga 11 Agustus 2019.

Saat menyampaikan pidato pembukaan, Megawati acapkali melontarkan guyonan-guyonan yang membuat tamu Kongres V PDIP tertawa terbahak-bahak.

Salah satunya adalah ketika Megawati pernah ditawari jabatan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Sebagai mantan Presiden RI, Megawati sangat terkejut ditawari jabatan yang dinilainya malah justru turun sebagai mantan Presiden Kelima RI.

Tak hanya itu, bahkan guyonan Megawati sampai membuat Prabowo berdiri memberi hormat. Apa saja guyonan yang membuat tamu Kongres V PDIP sampai tertawa? Berikut guyonan-guyonan Megawati:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 6 halaman

Ditawari Jabatan BPIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan pernah ditawari jabatan sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Saat itu, Megawati sempat terkejut lantaran jabatannya turun. Terkait penawaran itu Megawati dihubungi oleh Seskab Pramono Anung. Pramono mengatakan BPIP merupakan unit kerja presiden.

"Saya spontan bilang, 'Pram, kamu mbok ya jangan main-main. Jelek-jelek saya presiden kelima loh, masa melorot unit kerja presiden. Kasih tahu dong ke presiden supaya sedikit keren," ujar Megawati sambil tersenyum disambut tawa para tamu.

 

3 dari 6 halaman

Soal Gaji BPIP

Tak hanya itu, Megawati juga sempat protes karena diisukan menerima uang Rp 120 juta di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dia merasa, uang itu sangat besar jika benar isu tersebut.

"Saya kalau inget ketawa sendiri, enggak ada ujan, enggak ada angin, kan sekarang kerennya viral, masa langsung gaji ibu Mega Rp 120 juta. Lah saya langsung clingak clinguk," cerita Megawati di hadapan ribuan kader PDIP.

Megawati menjelaskan, di BPIP sempat ada Ma'ruf Amin, ada Tri Sutrisno serta Mahfud MD dan Syafii Maarif. Namun yang ramai menjadi perbincangan hanya Megawati.

Dia sempat bertanya kepada bagian keuangan tentang gaji Rp 120 juta tersebut. Menurutnya, gaji tersebut sangat besar jika benar adanya.

Sambil bercanda, Megawati menyesalkan Seskab Pramono Anung tak membelanya saat diserang isu Rp 120 juta. Padahal, permintaan masuk BPIP itu datangnya dari Pramono Anung yang juga kader PDIP.

"Si Pram pula enggak belain saya, saya bilang saya sendiri kaget, gede banget Rp 120 juta, bener itu?" ujar Megawati disambut tawa tamu kongres.

 

4 dari 6 halaman

Minta Jatah Menteri Banyak

Secara terang-terangan, Megawati meminta jatah menteri paling banyak kepada Presiden terpilih Jokowi. Alasannya, karena PDIP merupakan partai pemenang Pemilu 2019. Megawati akan menolak jika hanya diberi 4 kursi menteri.

"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," kata Megawati disambut riuh ramai kader PDIP.

"Orang kita ini pemenang Pemilu dua kali. Betul tidak?" Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih empat (kursi menteri). Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," sambung Megawati.

 

5 dari 6 halaman

Prabowo Diminta Dekatin Megawati

Selain itu, pada Pilpres 2019, PDIP mengusung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Semua kader dan pendukung PDIP dikerahkan untuk memenangkan Jokowi.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga bahkan sempat cerita kekhawatiran Jokowi di Jateng karena Prabowo-Sandi mendirikan posko di provinsi dikenal sebagai kandang banteng. Namun, Megawati memastikan perolehan suara di Jateng.

"Kalem, saya bilang, pak kalau dia enggak ngerumput pak, dia cari makan, nanti pak, Ketum turun di Jateng. Saya cuma perintahnya ini, kalian itu banteng udhu (bukan), banteng bu, yen ngono berenti merumput gosok tanduk kamu," kata Megawati.

Dalam pidatonya, Megawati menyapa Prabowo. Apabila, suatu hari nanti, Prabowo harus mendekati dirinya.

"Bener loh mas Bowo, kalau nanti, ya enggak tahu dong, tolong deketin saya ya. Aduhh, masa sih serius terus enggak boleh juga ya," kata Megawati, disambut tawa para tamu.

Mendengar ucapan Megawati, Prabowo langsung berdiri dan memberi hormat. Meski begitu, Megawati tak menjelaskan apa maksud ucapan tersebut.

 

6 dari 6 halaman

Megawati: Gue Datangin Juga Nih Si Bowo

Di sela pidato pembukaan Kongres V PDIP, Megawati juga sempat menyinggung kemenangan telak Jokowi-Ma'ruf di Jawa Tengah.

Megawati merasa aneh dengan rencana Prabowo-Sandiaga mendirikan posko di Jawa Tengah. Sehingga dia pun terbersit mendatangi Prabowo. Karena seperti diketahui, Jawa Tengah merupakan kandang banteng.

"Bikin posko, saya mikir, gue datangin juga nih si Bowo, sorry, iya dong jengkel dong, orang udah tahu itu tempatnya banteng kok," kata Megawati.

 

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber : Merdeka.com

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri

  • H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.
    H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.

    Prabowo Subianto

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • PDIP

  • Kongres V PDIP