Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti masih banyak masalah yang dihadapi di depan. Mulai dari paham radikalisme sampai apa yang harus dilakukan untuk generasi mendatang. Sebagaimana ini juga diungkapkan oleh Presiden Jokowi.
Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, ini memang menjadi fokus dalam Kongres V partainya. Dan instrumen itu harus disiapkan untuk membantu Jokowi
Baca Juga
"Kita harus menyiapkan instrumen itu (bantu Presiden Jokowi). Muncul gerakan ekstrem. Liberalisasi ekonomi yang tidak menciptakan keadilan. Indonesia yang bertrisakti ini relevan dalam menghadapi tantangan ini. Bukan jawaban kembali ke orde baru," kata Masinton di Denpasar, Jumat (9/8/2019).
Advertisement
Salah satunya, masih kata dia, itu semua bisa disalurkan melalui kekuatan partai politik. Sebagaimana, PDIP yang ingin menjadi partai pelopor.
"Dengan kekuatan seluruh elemen, khususnya partai politik,PDIP bisa menjadi partai pelopor. Menyiapkan kader-kader terbaik bangsa. Memperkuat ideologi dan program. Karena sudah jelas," ungkap Masinton.
Sementara itu politisi PDIP lainnya, Adian Napitupulu, melihat memang setiap generasi mempunyai masalah yang harus dihadapi. "Dan dipaksa untuk menyelesaikan itu," kata Adian.
Dia menuturkan, PDIP ini partai yang sudah teruji. Bagaimana dilihat dari jejak rekamnya.
"Partai ini sudah teruji. Ditangkap, dipukuli. Partai ini lahir dari proses sejarah, bukan instan," tukasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pentingnya Proses Partai
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri itu, menyadari akan pentingnya proses tersebut di partainya. Namun, tak ingin tergesa-gesa, semuanya dikonsepkan dalam Kongres V yang diselenggarakan di Bali.
Putri dari proklamator Sukarno ini, menyadari perubahan sudah ada sejak lama. Terutama terkait kemunculan generasi yang diberi label milenial. Karenanya perlu ada formula untuk membuat para kaum ini, menyadari arti penting bangsa dan negara tersebut, sehingga mau terlibat membangun.
"Boleh saja aksi (kalangan) milenial, tapi ada dasar-dasar yang namanya kebangsaan, yang tidak bisa ditinggalkan oleh mereka. Baik di Indonesia ataupun di dunia," kata Megawati usai dikukuhkan menjadi Ketum lagi di Grand Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).
Dia menyebut, masalah ke depan kian besar. Dirinya mencontohkan konflik yang terjadi di Timur Tengah, yang sampai sekarang belum selesai. Ketegangan pelan-pelan bermunculan, dan dimana ini harus diselesaikan generasi mendatang, dengan pemahaman yang tak salah arah.
Advertisement