Sukses

Fakta Terbaru Bentrok Warga dan Massa Diduga dari Perguruan Silat

Sekelompok massa kembali melakukan penyerangan. Benarkah, mereka adalah massa yang sama dari perguruan silat di Banyuwangi?

Liputan6.com, Jakarta - Suasana Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Tengah, yang mulai kondusif kembali memanas saat sekelompok massa yang diduga dari sebuah perguruan silat merusak belasan rumah warga.

Aksi sweeping dilakukan Jumat (9/8/2019) dini hari tadi.

Tindakan anarkitis tersebut diduga sebagai ajang balasan atas bentrok antar warga dan massa dari perguruan silat, Minggu, 4 Agustus 2019.

Saat itu, sebuah perguruan silat tengah menggelar acara pengesahan kenaikan tingkat di salah satu kecamatan. Usai pengesahan, mereka pun kembali ke tempat tinggalnya dengan melewati Desa Sukorejo.

Entah apa yang memicu emosi warga hingga bentrokan tak terhindarkan. Dan hari ini, sekelompok massa kembali melakukan penyerangan. Benarkah, mereka adalah massa yang sama?

Berikut fakta yang terbaru yang ditemukan polisi dari bentrok warga dengan massa diduga dari perguruan silat:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Bukan Massa yang Sama

Liputan6.com mencoba menginformasi peristiwa tersebut kepada Kapolres Banyuwangi, AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi.

Apakah aksi sweeping tersebut merupakan akumulasi dari beberapa kejadian sebelumnya.

Menurut dia, massa yang merusak 14 rumah warga ini bukan kelompok perguruan silat yang terlibat bentrok Minggu lalu. Mereka adalah rekan kelompok itu dari kota sekitar Banyuwangi.

"Persaudaraannya kan erat mereka ini, antarkota ya. Kalau kelompok yang di Banyuwangi ini sudah paham. Nah, yang di sekitar Banyuwangi ini yang belum terima. Diduga massa dari Jember," jelas Taufik.

3 dari 4 halaman

Belasan Rumah Warga Dirusak

Akibat aksi massa yang anarkistis, belasan rumah warga Desa Sukorejo rusak parah.

Massa beraksi menggunakan sepeda motor dan menggeruduk desa mereka sekitar pukul 00.30 WIB, pada Jumat (9/8/2019).

Sebelumnya mencuat dugaan tindakan tersebut merupakan balasan atas bentrok antara warga dan massa dari perguruan silat di Banyuwangi, Minggu, 4 Agustus 2019.

"Harapan kami sih itu sudah selesai, sudah teredam. Tapi masih ada yang belum terima," ujar Kepala Polres Banyuwangi, AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

4 dari 4 halaman

Kronologi

Taufik menuturkan, sweeping kelompok yang diduga dari perguruan silat ini berawal dari bentrok warga Minggu, 4 Agustus 2019. Saat itu, sebuah kelompok perguruan silat menggelar acara pengesahan kenaikan tingkat di salah satu kecamatan.

"Saat mereka kembali ke tempat tinggalnya di kecamatan lain, pukul 18.30 WIB, mereka lewat di Desa Sukorejo Kecamatan Bangorejo. Ada masyarakat Sukorejo yang berkumpul saat itu, nah, bentrok di situ," kata Taufik.

Dia menduga, luapan emosi warga itu merupakan akumulasi dari beberapa kejadian sebelumnya. Dia yakin masyarakat tidak akan terpancing jika tak ada penyebab.

"Mungkin ada akumulasi. Mereka kan lewat di situ, lalu-lalang. Masyarakat tidak akan serang dulu kan tentunya jika tidak ada sesuatu yang melatarbelakangi. Itu yang sedang kita selidiki," tutur Taufik.