Sukses

Cerita Anies Repotnya Setahun Bertugas tanpa Wagub

Anies mengakui dirinya menjadi lebih repot dalam setahun ini karena kosongnya jabatan wagub.

Liputan6.com, Jakarta - 10 Agustus 2019 besok, tepat satu tahun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin Ibukota tanpa Wakil Gubernur (Wagub). Selama satu tahun ini pula, DPRD DKI belum juga mendapatkan titik temu untuk merumuskan siapa calon yang cocok menduduki kursi DKI-2.

Kendati proses pemilihan wagub berjalan lambat, Anies yakin, dewan akan segera memutuskan nama yang akan menjadi pendampingnya.

"Kita tunggu saja proses dari dewan, saya percaya DPRD akan segera memutuskan, toh namanya sudah masuk. Kita tinggal tunggu proses," kata Anies di Istana Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jumat (9/8/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengatakan ada beberapa kendala saat memimpin DKI sendiri. Salah satunya terkait kegiatan protokoler. Dia mencontohkan ada beberapa undangan yang seharusnya dihadiri wagub tetapi tidak bisa diwakilkan. 

"Misal, Pak Wapres undang rapat, maka yang datang harus gubernur atau wakil gubernur. Menteri ada rapat, (yang hadir) harus gubernur atau wakil gubernur. Badannya (saya) satu, kalau ada beberapa bersamaan," kata Anies. 

Kendati menjadi lebih repot, namun Anies mengaku dari sisi pekerjaan, bisa tertangani dengai baik. 

"Alhamdulillah tertangani karena ada manajemen. Tapi kalau badan, tubuh, cuma satu. Harus dibagi," ungkap Anies. 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Fokus Bahan APBD-P

Soal belum rampungnya proses pemilihan wagub di dewan, Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik mengatakan DPRD sedang fokus membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).

"Kan sekarang sudah ada pembahasan APBD Perubahan, fokus dulu," ucap M Taufik, saat dikonfirmasi, Jumat (9/8/2019).

Taufik menyebut ada kemungkinan proses pemilihan wagub DKI Jakarta baru bisa dilaksanakan saat periode baru DPRD DKI. "Mungkin saja kan, kita kan ada APBD Perubahan ini sekarang," katanya.

Ketua DPD Gerindra DKI itu menyebut APBD-P harus segera diselesaikan sebelum anggota dewan berganti. Apabila tidak, maka APBD 2020 terancam molor. "Kalau APBD diselesaikan di periode yang akan datang. Bisa telat APBD 2020, jadi harus selesai sekarang," ucapnya. 

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com