Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjamin mutu dan kehalalan daging yang diolah juru masak hotel bintang lima.
"Iya (menerapkan standar halal). Masing-masing hotel memiliki ciri khas tersendiri, tetapi proses pengolahannya diawasi oleh Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia. Hanya ada arahan khusus tentang penggunaan boks yang ramah lingkungan," kata Anies dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/8/2019).
Sebelumnya, Anies Baswedan menginginkan masyarakat yang berpenghasilan rendah merasakan daging olahan yang bermutu serta menikmati sajian dari hotel berbintang.
Advertisement
Anies pun mengubah cara pendistribusian daging kurban pada Iduladha 2019, dengan meminta kesediaan sejumlah juru masak dari hotel bintang lima untuk mengelolah daging kurban.
Menurut Anies, hotel memiliki standar memasak yang cukup baik dalam hal pengolahan makanan, apalagi hotel yang digandeng kategori bintang 4 dan 5. Di antaranya yakni Hotel Borobudur, Hotel Darmawangsa, Hotel Shangri-La, Hotel Aston Pluit dan Hotel Grand Cempaka.
"Kami memberikan daging kurban yang sudah dipotong di RPH Dharma Jaya untuk selanjutnya dimasak oleh Para Chef Hotel Bintang Lima, Bintang Empat dan Yayasan Aksi Cepat Tanggap serta prosesnya mengikuti standar yang ditentukan oleh Asosiasi Profesi Kemanan Pangan Indonesia," kata Anies dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/8/2019).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Khusus Masyarakat di Perkampungan Kumuh
Anies menerangkan, program ini dikhususkan bagi masyarakat di perkampungan kumuh dan masyarakat tidak mampu lainnya. Pihaknya pun telah mendata orang yang berhak menerika daging kurban racikan juru masak hotel tersebut.
Nantinya ada dua jenis yang dibagikan yaitu bentuk nasi boks dan bentuk kalengan. Dibeberkan Anies, nasi boks dibagikan ke sembilan Kelurahan. Tercatat lima wilayah memiliki lokasi kumuh berat antara lain.
"Kelurahan Manggarai, Kampung Melayu, Tanah Tinggi, Jatipulo, Jembatan Besi, Keagungan, Kapuk, Penjaringan dan Kalibaru. Itu dalam bentuk nasi box," ujar dia.
Sementara, yang berupa kornet atau rendang kalengan diserahkan ke Yayasan, Masjid, Panti Asuhan, serta warga di Kepulauan Seribu.
Anies mengklaim program ini telah berjalan sebelumnya. Hanya saja, kata Anies tahun lalu hanya makan bersama 1.000 orang.
"Tapi tahun ini DKI mendistribusikan kepada hampir 5.000 box yang dikirim langsung ke RW kumuh berat pada 9 Kelurahan dan Pantu Sosial DKI. Hasil kurban selain bentuk nasi box juga dalam bentuk kornet dan rendang kalengan," kata Anies.
Advertisement