Sukses

Gerindra Sebut Lumrah Parpol Pemenang Pemilu Minta Jatah Menteri

Dia mengatakan bahwa Partai Gerindra pun akan berkontribusi dalam pemerintahan selanjutnya.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra menilai lumrah permintai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi terkait jatah menteri saat pembukaan Kongres V PDIP di Bali.

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade pun tidak mau ikut campur terkait jajaran serta susunan Kabinet Kerja Jokowi-Ma'ruf Amin untuk lima tahun ke depan yang segera akan dibentuk.

"Menurut saya hal yang lumrah. PDIP sebagai partai pemenang pemilu lalu, sebagai partai asal Pak Jokowi, berhak menyatakan hal itu," kata Andre di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).

Dia mengatakan bahwa Partai Gerindra pun akan berkontribusi dalam pemerintahan selanjutnya. Seperti yang dijanjikan Prabowo Subianto saat kampanye di Pilpres 2019.

"Yang pasti kita akan berkontribusi, positif bagi bangsa dan negara kita akan terus perjuangkan," lanjut Andre.

Sebelumnya dalam pidato di Kongres, Megawati menyampaikan bahwa PDIP harus mendapat jatah kursi menteri yang paling banyak dari partai lain. Permintaan itu disampaikan Mega dengan kalimat yang tegas.

"Ini di dalam kongres partai, Bapak Presiden, saya meminta dengan hormat bahwa PDIP akan masuk dalam kabinet dengan jumlah menteri harus terbanyak," kata Megawati.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pidato Megawati

Selain itu, lanjut Andre, partainya juga tak bermasalah terkait pidato Megawati yang katanya dibuat repot oleh Prabowo karena pemindahan posko pemenangan BPN Prabowo-Sandiaga Uno ke Jawa Tengah.

"Ya itu wajar ya, dalam kompetisi, Bu Mega terganggu. Kami dari kubu Pak Prabowo begitu bersemangat kampenye di sana. Kan wajar saja Bu Mega merasa terganggu," kata Andre.

Saat ini, kata dia, kompetisi sudah selesai. Kendati demikian tidak perlu adanya perdebatan lagi dan sebaiknya saling mengapresiasi antara satu sama lain.

"Meski Bu Mega merasa terganggu karena kandang Banteng diganggu pihak kami. Tapi beliau bergandengan tangan sama pak Prabowo, ingin Indonesia guyup kembali," ungkap Andre.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com