Liputan6.com, Jakarta - Masa bakti MPR RI periode 2019-2024 hampir berakhir. Beberapa agenda akan digelar, salah satunya sidang tahunan MPR dan mendengar pidato Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Anggota Fraksi PKS MPR RI, Iskan Qolba Lubis mengatakan, pelaksanaan sidang tahunan harus optimal. Oleh karena itu, Presiden Jokowi dalam pidatonya harus mampu 'menyihir' semangat atau memberi motivasi kuat ke rakyat.
Baca Juga
"Jadi apa yang harus dikerjakan untuk menghadapi pertarungan global, yang semakin besar. Apalagi lihat Youtube, analisa-analisa ke depan itu, 30 tahun yang akan datang diperkirakan China menjadi nomor satu terkuat ekonominya, kedua India, tiga Amerika, dan empat itu Indonesia," kata Iskan dalam diskusi Empat Pilar bertajuk 'Optimalisasi Pelaksanaan Sidang Tahunan MPR RI' di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Advertisement
Pemimpin harus mampu meyakinkan rakyatnya dengan visi misi membangun yang besar. Sebab itu, Iskan meminta Jokowi saat pidato tidak hanya membahas kepentingan politik pencitraan saja.
"Karena peran pemimpin meyakinkan rakyat, bahwa dia punya visi dan cita-cita besar kepada bangsa ini. Jadi Presiden jangan bicara hal remeh-temeh yang tak punya daya ungkit yang sangat besar," ujar dia.
Presiden Jokowi juga harus tahu dan berbicara buat semua lapisan. Yang juga menarik perhatian yakni perkembangan milenial. Memberikan pandangan yang luas dan solusi menjadi sumber daya yang maju dan inovatif jadi tujuan.
"Visi-visi besar yang seperti ini harus bisa presiden menyakinkan khususnya masyarakat milenial, karena bangsa ini nanti akan diwarisi oleh anak-anak muda sekarang. Anak-anak kita SMA, yang itu mereka sudah bergelut dengan bisnis online, mereka sudah berbuat dengan inovasi-inovasi," jelas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jangan Sampai Meleset
Iskan pun mengingatkan, pemerintahan ke depan harus lebih fokus mewujudkan cita-cita bersama.
"Jangan sampai meleset dari cita-cita yang diinginkan oleh pendiri bangsa ini, apalagi kalau kita lihat dalam undang-undang dasar 45," kata dia.
Terakhir dia menyebutkan, sudah tidak perlu lagi dalam agenda sidang tahunan nanti malah mencari perhatian lewat selfie bersama atau semacamnya.
"Seorang presiden inilah yang harus pidato yang penting, bukan lagi hal-hal yang sifatnya cuma selfie-selfie ke mana-mana, tapi begini loh yang kita inginkan Indonesia ke depan," ujar dia.
Advertisement