Liputan6.com, Jakarta - Briptu Hedar, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua gugur setelah disandera dan ditembak oleh orang-orang yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ada beberapa fakta baru terungkap terkait kematian Briptu Hedar. Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Briptu Hedar sempat mencoba melarikan diri sebelum akhirnya ditembak.
Baca Juga
"Dari jalan raya menuju tempat penyanderaan kurang lebih sekitar hampir 100 meter. Dapat informasi Briptu Hedar ini melarikan diri. Pada saat melarikan diri, tertembak oleh kelompok KKB tersebut," tutur Dedi.
Advertisement
Selain itu, setelah ditelusuri, pelaku penembakan adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Goliat Tabuni.
Berikut fakta-fakta baru yang terkuak dari gugurnya Briptu Hedar usai ditembak KKB Papua dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Polisi Berprestasi
Berdasarkan rekam jejak Polri, Briptu Hedar memiliki sederet prestasi berkaitan dengan pengungkapan kasus kelompok separatis tersebut.
"Briptu Hedar memiliki catatan prestasi yang cukup panjang. Yang bersangkutan sangat aktif dalam satgas pengungkapan kasus yang melibatkan KKB," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Agustus 2019.
Menurut dia, ada sekitar 12 prestasi besar Briptu Hedar melawan KKB Papua. Adapun pencapaian yang tercatat adalah sebagai berikut:
1. Penggalangan terhadap jaringan Senmu llaga atas nama Amole dan mendapatkan 2 (dua) pucuk senpi panjang dan 1 (satu) pucuk senpi pendek beserta amunisi pada 3 Mei 2019.
2. Pembebasan sandera warga Papua dan non-Papua oleh KKB Tembagapura di Kampung Banti, Distrik Tembagapura tanggal 11 November 2017.
3. Penangkapan terhadap Yogor Telenggen (KKB Lanny Jaya) di Kampung Usir Distrik Mulia Puncak Jaya tanggal 12 Mei 2018.
4. Penangkapan terhadap Wuyungga Tabuni (KKB Lanny Jaya) di Kampung Usir Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya tanggal 1 Agustus 2018.
5. Penangkapan terhadap Damianus Magay Yogi (Panglima KKB Totiyo-Paniai) di Senteni, Kabupaten Jayapura tanggal 13 Oktober 2016.
6. Aksi penangkapan terhadap Jemy Magay Yogi (KSAD KKB Totiyo-Paniai) di Sentani, Kabupaten Jayapura tanggal 13 Oktober 2016.
7. Penangkapan terhadap Jona Wenda (Jubir WPNCL) di Sentani, Kabupaten Jayapura tanggal 13 Oktober 2016.
8. Penangkapan terhadap Aloysius Kayame (KKB Totiyo-Pania) di Sentani tanggal 13 Oktober 2016.
9. Penangkapan terhadap Paku Wanimbo (KKB Yambi) Kampung Trikora, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya tanggal 21 Februari 2019.
10. Penangkapan terhadap Bumi Enumbi (KKB Yambi) tanggal 21 Januari 2019 bertempat di Jembatan Kembar Yambi, Kabupaten Puncak Jaya.
11. Penangkapan terhadap Wemiles Tuwolom (penyuplai senmu KKB Yambi) di Jayapura tanggal 17 Oklober 2018.
12. Briptu Hedar juga terlibat dalam penangkapan terhadap Longgop Telenggen (KKB Yambi) di Distrik Muara Kabupaten Puncak Jaya 20 Juli 2018.
Â
Advertisement
Sempat Melarikan Diri
Dedi juga menyampaikan, Briptu Hedar sempat mencoba melarikan diri sebelum akhirnya ditembak oleh kelompok yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Dari jalan raya menuju tempat penyanderaan kurang lebih sekitar hampir 100 meter. Dapat informasi Briptu Hedar ini melarikan diri. Pada saat melarikan diri, tertembak oleh kelompok KKB tersebut," tutur Dedi.
Menurut Dedi, senjata yang digunakan pelaku penembakan diduga berjenis senapan api laras panjang.
"Begitu lari, jarak sekian meter langsung ditembak mengenai kepala belakangnya," jelas dia.
Tim gabungan TNI Polri pun bergegas menjemput Briptu Hedar di lokasi penyanderaan. Hanya saja, perwira polisi tersebut ditemukan sudah meninggal dunia.
"Kalau dari distrik tempat TKP diketemukan yang bersangkutan meninggal sama ibu kotanya daerah Puncak Jaya, jarak tempuh hampir 1 jam lebih," Dedi menandaskan.
Â
Diduga Penembak Kelompok G
Menurut Dedi, setelah ditelusuri, pelaku penembakan Briptu Hedar diduga adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Goliat Tabuni.
"Dia kelompoknya G. Daerah itu dikuasai kelompok G, kemudian yang melakukan eksekusi itu YM, yang melakukan penembakan," tutur Dedi.
Menurut Dedi, Briptu Hedar saat itu sedang melakukan penyelidikan di Kampung Usir, Puncak, Papua, terkait KKB. Wilayah tersebut memang menjadi salah satu basis operasi kelompok separatis itu.
"Enggak ada senjata, dia sedang melakukan penyelidikan tanpa identitas kan. Kan dia undercover, semua identitas, senjata, ditinggalkan. Dia masuk sangat dalam ke wilayah itu dan masyarakat sudah sangat resah dengan keberadaan KKB yang mengintimidasi masyarakat setempat," jelas dia.
Hingga kini, lanjut Dedi, tim gabungan TNI Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB di Puncak, Papua. Sementara Briptu Hedar telah dimakamkan di Barru, Sulawesi Selatan.
"Baku tembak enggak ada. Tim TNI Polri masih melakukan pengejaran juga. Wilayahnya cukup luas dan kondisi geografisnya cukup ekstrem di sana," Dedi menandaskan.
Advertisement
Jenazah Ditemukan di Kampung Lain
Berniat menghampiri temannya, Briptu Hedar justru diculik dan dibunuh di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua. Jenazahnya ditemukan di kampung lain.
"Jenazah Briptu Hedar ditemukan di Jalan Pinggil, Kampung Wako, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2019.
Menurut dia, kampung ini terletak dua hingga tiga kilometer dari Kampung Usir. Medannya pun tak mudah.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, jenazah Briptu Hedar ditemukan dalam posisi terlentang.
"Infonya seperti itu," Dedi kepada Liputan6.com.