Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi memastikan kebijakan pemindahan ibu kota negara sudah pasti akan dilakukan. Pemindahan tersebut rencananya akan dimulai pada 2021 mendatang.
Rencana pemindahan ibu kota ini kita serius. Itu rencana yang sudah pasti,” ujar Jokowi saat menerima Forum Pemred di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Terkait daerah mana yang akan menjadi ibu kota negara baru, hingga kini baru diputuskan lokasinya berada di Pulau Kalimantan. Jokowi berjanji akan menyampaikan lebih detail dalam pidato kenegaraan yang akan disampaikan pada Jumat, 16 Agustus 2019 di Gedung parlemen MPR, Senayan, Jakarta.
Advertisement
"Nanti akan diumumkan saat pidato kenegaraan,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu gagasan desain ibu kota negara harus dapat mencerminkan identitas bangsa. Dia berujar pemerintah akan merancang IKN baru yang secara filosofi berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
"Ibu kota perlu diwujudkan sebagai katalis peradaban manusia Indonesia, sehingga dapat menhadi representasi kemajuan bangsa yang unggul," ujar dia beberapa waktu lalu, seperti dikutip Kamis, 8 Agustus 2019.
Menyatu dengan Alam
Selain cerminan identitas bangsa, konsep berikutnya yang akan dituangkan, yakni mewujudkan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Mengacu pada gagasan rencana dan kriteria desain IKN milik Menteri Basuki, ibu kota baru akan dirancang sebagai tempat yang inklusif secara sosial, produktif secara ekonomi dan juga ramah lingkungan.
Dalam hal ini, pembentukan ibu kota baru akan coba diharmonisasikan dengan keaslian alam di Kalimantan. Secara masterplan, disebutkan bahwa proses pembangunannya bakal meminimalisasi intervensi terhadap alam serta mengintegrasikan ruang-ruang hijau dan biru.
Tak hanya itu, pembangunan ibu kota baru juga diusahakan tidak merusak keberadaan hutan di Kalimantan dengan mengusung konsep City in the Forest. Selain itu, IKN juga bakal mengadopsi new urbanism yang bertemakan bangunan dan infrastruktur hijau (green building/infrastructure).
Konsep ketiga dan yang terakhir, yakni mewujudkan kota cerdas dan modern berstandar internasional. Melalui pilar ini, ibu kota baru bakal dijadikan sebagai kota yang terpadu dengan mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Advertisement