Liputan6.com, Jakarta - Calon taruna Akademi Militer TNI pada 2019 ini nampaknya cukup menyita perhatian. Hal itu lantaran terpilihnya bule blasteran Indonesia-Prancis bernama Enzo Zenz Allie.
Enzo Zenz Allie menyedot perhatian usai dirinya lolos ujian masuk Akmil TNI 2019. Beritanya, dia dikabarkan berpaham radikal seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebuah ormas anti-Pancasila.
Video soal lolosnya Enzo diunggah TNI dalam media sosial dan menjadi viral. Seketika, ia menjadi pusat perhatian banyak orang.
Advertisement
Karena itu, banyak orang yang berusaha mencari tahu tentang sosoknya. Alhasil, ditemukanlah sebuah foto Enzo memegang bendera hitam berlafaz "Laillahailallah" yang berkibar.
Ia dituding terafiliasi dengan gerakan transnasional yang menginginkan berdirinya kekhilafahan. Apalagi saat Enzo memegang bendera tersebut.
TNI pun bergerak mencari tahu kebenaran soal Enzo. Hingga akhirnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, pihaknya meyakini Enzo Zenz Allie tidak berpaham radikalisme.
Berikut kisah akhir manis drama Enzo Zenz Allie yang tetap lolos Akmil TNI dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lolos Assesment Tambahan
Jajaran TNI AD bergerak cepat. Sepekan setelah Enzo dinyatakan lulus sebagai taruna Akmil, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa langsung melakukan assessment tambahan alternatif yakni indeks moderasi bernegara.
Hal ini dilakukan untuk mengonfirmasi kebenaran berita yang berkembang di masyarakt hingga menimbulkan bias perspektif terhadap Enzo.
"Kami sudah valid dan mengambil alat ukur alternatif yang cukup valid dan akurasinya bisa dipertanggungjawabkan. Hasilnya Enzo memiliki nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimum 7, jadi indeks moderasi bernegaranya bagus" kata KSAD Andika saat jumpa pers di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa 13 Agustus 2019.
Assessment atau penilaian tersebut, lanjut KSAD Andika, dilakukan secara internal dan sudah digunakan selama delapan tahun terakhir.
Jenderal TNI bintang empat ini juga menerangkan, tidak hanya Enzo yang melangsungkan tes itu. Pihaknya melakukannya dengan mengambil sample taruna secara acak yang dikonversi sesuai dengan penilaian standar para ahli.
Kepada khalayak, KSAD Andika menegaskan, bahwa dengan hasil tersebut, Enzo dinyatakann tetap dipertahankan dan laik terus mengikuti giat taruna Akmil di Kawah Candradimuka sesuai prosedur dan ketatapan rangkaian selama tiga bulan ke depan.
"Jadi TNI AD tetap mempertahankan Enzo Zenz Allie (sebagai Taruna Akmil) bersama 364 taruna lainnya," jelas KSAD Andika.
KSAD Andika berharap, lewat penegasannya terhadap prasangka berkembang tentang Enzo, publik dapat bebalik memberi dukungan positif agar jalan panjang menjadi seorang perwira TNI diselesaikan seluruh taruna Akmil dengan baik selama empat tahun ke depan.
"Orang tua, lingkungan dekat, adik-adik kita ini taruna Akmil dan semua orang yang menyayangi mereka untuk membantu mereka dalam perjalanannya sehingga mereka benar-benar bisa mejadi perwira TNI AD yang memang sesuai dengan harapan, bisa menjaga keutuhan NKRI, menjaga kehidupan beragama yang beragam, bisa menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan," KSAD Andika memungkasi.
Â
Advertisement
Janji Nama Baik Dipulihkan
KSAD Andika juga memastikan nama baik tarunanya, Enzo Zenz Allie dapat pulih setelah santer diviralkan berpaham radikal.
Hal ini dilakukan dengan meyakini setiap langkah yang diambil lewat seleksi dan penilaian terhadap Enzo oleh TNI tidak ada yang salah.
"Untuk meyakinkan kami melakulan penilaian tambahan. Memastikan bahwa kita memang tidak salah. Yang bersangkutan ingin masuk jadi perwira TNI. Jadi kita ingin memastikan memang," kata KSAD Andika.
Andika menegaskan, dari awal pihaknya memang membuka diri dengan menyerap seluruh informasi berkembang di publik. Namun demikian, hal itu tidak lantas ditelan bulat-bulat dan menjadi terpengaruh.
"Jadi saya tidak akan masuk ke dalam kontroversi di luar. Yang jelas kami berusaha proporsional dan menggunakan metode ilmiah karena kami tidak ingin asal-asalan," tegas KSAD Andika.
Â
Permintaan Maaf TNI
KSAD Andika pun meminta maaf atas polemik isu radikal yang menimpa Taruna Angkatan Militer (akmil) Enzo Zenz Allie.
"Terus terang Angkatan Darat meminta maaf atas keriuhan yang terjadi. Tapi kami memang benar-benar tidak bermaksud dengan sengaja misalnya untuk berada dalam pusat kontroversi," kata Andika.
Andika berjanji, untuk proses seleksi taruna Akmil berikutnya semuanya akan bisa lebih baik. Dia menilai, matra darat yang dikomandoinya sekarang amat sangat terbuka dengan seluruh masukan yang diyakini dapat membangun.
"Kami akan memperbaiki, pasti. Jangan untuk berikutnya, sekarang saja kami sudah membuka diri. Artinya kami tidak ngotot," jelas Andika.
Selain itu, KSAD Andika juga mengatakan pengawasan secara menyeluruh ke luar dan ke dalam tetap dilakukan.
"Tahun depan dan berikutnya kami pasti akan selalu memperbaiki. Ini adalah salah satu tugas kami. Pengawasan ke dalam, ada Mayor Jenderal Nur Ahmad ini jabatannya Asisten Pengamanan. Artinya internal yang juga mengawasi, melindungi, institusi. Ada Polisi Militer juga, Jenderal Rudi. Semuanya terus menerus dilakukan," Andika memungkasi.
Advertisement