Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal tito Karnavian telah membentuk tim asistensi untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di enam provinsi, yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan selatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim asistensi Karhutla mulai bergerak sejak Rabu 14 Agustus 2019.
Baca Juga
"Pak Kapolri sudah menerbitkan surat perintah, sudah ada 6 tim yang ditunjuk untuk melakukan asistensi kepada Polda Riau, Sumsel, Jambi, Kalbar, Kalteng, dan Kalsel," ujar Dedi, Jakarta, Rabu.
Advertisement
Tugas enam tim tersebut, kata Dedi, adalah mengecek dan mengevaluasi penanganan Kahutla. “Sudah bergerak semuanya untuk mengecek dan evaluasi sejauh mana penanganan Karhutla di tiap-tiap provinsi," ucapnya.
Dedi mengatakan, saat ini Mabes Polri juga siap mengantisipasi bahaya Karhutla karena faktor cuaca.
"Ini kan karena musim kemarau el nino. El nino ini kan kering dan panjang. Dikhawatirkan September-Oktober menjadi puncak dari musim kemarau el nino. Itu terus kita antisipasi, di bulan-bulan yang punya tingkat kekeringan yang sangat tinggi itu sangat diantisipasi," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bantu Penegakan Hukum
Tim asistensi Polri juga bertugas membantu menangani penegakan hukum bagi korporasi yang terbukti melanggar dan menyebabkan kebakaran hutan.
“Apabila ada penegakan hukum terkait masalah korporasi apabila ada kesulitan dalam proses penegakan hukumnya, Mabes Polri Direktorat Tipidter akan melakukan asistensi pada tim-tim yang menangani. Tapi sampi hari ini alhamdulillah untuk titik panas, hotspot di tiap-tiap polda sudah mengalami penurunan,” kata Dedi memungkasi.
Advertisement