Sukses

Kursi Wagub DKI Kosong Setahun, Sandiaga: Kok Lama Sekali Ya

Sandiaga merasa sebenarnya PKS memiliki hak prerogatif menentukan sosok yang menduduki kursi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sandiaga Uno menyesalkan kosongnya kursi wakil gubenur DKI Jakarta yang masih kosong sudah setahun usai dia mengundurkan diri dari posisi tersebut. Dia mengaku heran dengan kondisi itu.

"Kok hampir setahun begitu ya, kok lama sekali," tutur Sandiaga di depan kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019).

Sandiaga pun merasa sebenarnya PKS memiliki hak prerogatif menentukan sosok yang menduduki kursi tersebut.

"Sangat menyayangkan, ini sudah setahun lebih dan ini mestinya sangat mudah kan diselesaikan. Kita sudah sampaikan ini hak prerogatif dari PKS dan ini sudah diberikan Pak Prabowo, konsisten dengan itu dan sampai saat ini belum bisa terselesaikan," jelas dia.

Meski bukan domainnya lagi, Sandiaga berharap para pejabat DKI Jakarta bisa profesional melayani masyarakat Ibu Kota. Jangan sampai terjebak dalam berbagai kepentingan yang menyesatkan.

"Jadi saya sekali lagi mengingatkan hindari kepentingan kelompok. Tapi Pak Anies sudah secara blak-blakan menginginkan segera dituntut segera akhir bulan. Jadi ini waktunya segera butuh dari teman-teman partai pengusung PKS dan Gerindra, untuk masuk ke emergency section untuk menentukan langkah ke depan," Sandiaga menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Fokus APBD-P

Hampir satu tahun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin Ibu Kota tanpa wakil gubernur (wagub). Tepat pada 10 Agustus 2018, Sandiaga Uno mengundurkan diri sebagai Wagub DKI Jakarta. 

DPRD DKI belum juga memperoleh titik temu tentang siapa calon yang cocok menduduki kursi Wagub DKI. Padahal, dua nama sudah disepakati.

Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik menyatakan, DPRD sedang fokus membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP).

"Kan sekarang sudah ada pembahasan APBDP, fokus dulu," ucap M Taufik, saat dikonfirmasi, Kamis 8 Agustus 2019.

Dia menyebut, ada kemungkinan pemilihan Wagub DKI Jakarta baru bisa dilaksanakan saat periode baru DPRD DKI. "Mungkin saja kan, kita kan ada APBD Perubahan ini sekarang," kata Taufik.

Ketua DPD Gerindra DKI itu menyebut APBDP harus segera diselesaikan sebelum anggota dewan berganti. Apabila tidak, maka APBD 2020 terancam molor.

"Kalau APBD diselesaikan di periode yang akan datang. Bisa telat APBD 2020, jadi harus selesai sekarang," ucap Taufik.

Â