Liputan6.com, Jakarta - Lokasi Ibu Kota baru sudah berada di kantong Presiden Jokowi. Dia memastikan, akan mengumumkan lokasi Ibu Kota baru dalam pidato kenegaraan Jumat 16 Agustus 2019 di Gedung MPR, Senayan, Jakarta.
Di manakah lokasi Ibu Kota baru tersebut?
Hingga kini, pemerintah baru memutuskan, lokasinya bakal berada di Pulau Kalimantan.
Advertisement
"Nanti akan diumumkan saat pidato kenegaraan," ucap Jokowi saat menerima Forum Pemred di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019.
Pemindahan tersebut rencananya dimulai pada 2021 mendatang. Jokowi menegaskan, tidak mengambil keputusan soal Ibu Kota baru ini dengan buru-buru. Pemerintah pun telah melakukan kajian-kajian. Mulai dari sektor ekonomi, demografis hingga masalah sosial politik.
"Nanti kalau sudah rampung, sudah tuntas, dan detailnya sudah dipaparkan (seperti) kajian kebencanaan seperti apa, mengenai air, mengenai keekonomian, mengenai demografinya, masalah sosial politik, pertahanan keamanan. Semuanya memang harus komplet," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Selasa 7 Mei 2019, Jokowi sempat meninjau sebuah lokasi di Kalimantan Timur. Lokasi itu adalah Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara (Kukar).
Namun, selama di Kaltim, Jokowi memang belum menjatuhkan pilihannya. Pasalnya, Tahura Bukit Soeharto masih bersaing dengan kandidat Ibu Kota baru lainnya, yaitu Palangkaraya di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harus Cerminkan Identitas Bangsa
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu gagasan desain ibu kota negara harus dapat mencerminkan identitas bangsa. Dia berujar pemerintah akan merancang IKN baru yang secara filosofi berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
"Ibu kota perlu diwujudkan sebagai katalis peradaban manusia Indonesia, sehingga dapat menhadi representasi kemajuan bangsa yang unggul," ujar dia beberapa waktu lalu, seperti dikutip Kamis, 8 Agustus 2019.
Selain cerminan identitas bangsa, konsep berikutnya yang akan dituangkan, yakni mewujudkan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Mengacu pada gagasan rencana dan kriteria desain IKN milik Menteri Basuki, ibu kota baru akan dirancang sebagai tempat yang inklusif secara sosial, produktif secara ekonomi dan juga ramah lingkungan.
Dalam hal ini, pembentukan ibu kota baru akan coba diharmonisasikan dengan keaslian alam di Kalimantan. Secara masterplan, disebutkan bahwa proses pembangunannya bakal meminimalisasi intervensi terhadap alam serta mengintegrasikan ruang-ruang hijau dan biru.
Tak hanya itu, pembangunan ibu kota baru juga diusahakan tidak merusak keberadaan hutan di Kalimantan dengan mengusung konsep City in the Forest. Selain itu, IKN juga bakal mengadopsi new urbanism yang bertemakan bangunan dan infrastruktur hijau (green building/infrastructure).
Konsep ketiga dan yang terakhir, yakni mewujudkan kota cerdas dan modern berstandar internasional. Melalui pilar ini, ibu kota baru bakal dijadikan sebagai kota yang terpadu dengan mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Advertisement