Sukses

3 Hal yang Terungkap soal Pemindahan Ibu Kota Saat Pidato Kenegaraan Jokowi

Meski begitu, Jokowi tidak menyebutkan secara gamblang ke mana ibu kota Indonesia akan dipindah.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemindahan Ibu Kota sepertinya serius dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keseriusan itu semakin terlihat saat Pidato Kenegaraan di Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (16/8/2019).

Saat melakukan Pidato Kenegaraan tahunan itu, Jokowi meminta izin untuk memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.

Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak menyebutkan secara gamblang ke mana ibu kota Indonesia akan dipindah.

Namun sepertinya, kode-kode sudah diberikan. Kode itu terselip saat Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang atau OSO mempersilakan anggota DPD asal Kalimantan Timur Muhammad Idris membacakan doa.

Berikut tiga hal yang terungkap soal pemindahan Ibu Kota saat Pidato Kenegaraan Jokowi dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Jokowi Meminta Izin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke luar Jawa.

Dalam pidato kenegaraan yang dibacakan di Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (16/08/2019), Jokowi meminta izin untuk memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.

"Dengan memohon ridha Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak/Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," ucap Jokowi.

Jokowi menambahkan, ibu kota bukan hanya sebagai simbol identitas bangsa, tetapi juga sebagai representasi kemajuan bangsa.

Hal ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi, agar pembangunan Indonesia tidak Jawa sentris, namun Indonesia sentris.

"Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya," ucapnya.

Sementara, pemindahan tersebut rencananya dimulai pada 2021 mendatang. Jokowi menegaskan, tidak mengambil keputusan soal Ibu Kota baru ini dengan buru-buru.

Pemerintah pun telah melakukan kajian-kajian. Mulai dari sektor ekonomi, demografis hingga masalah sosial politik.

 

3 dari 4 halaman

Doa Dibacakan Senator Asal Kalimantan Timur

Kode-kode agar ibu kota baru dipindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur terungkap di sidang tahunan bersama DPD-DPR yang dihadiri Presiden Jokowi.

Kode itu terselip saat Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang atau OSO mempersilakan anggota DPD asal Kalimantan Timur Muhammad Idris membacakan doa.

Kode tersebut juga diucapkan saat mengamini doa yang dibacakan oleh Idris.

4 dari 4 halaman

Doa yang Terucap

Dalam munajatnya, Idris menyelipkan sebuah harapan, meminta penempatan Ibu Kota baru dilakukan di daerah asalnya.

"Ya Allah sekiranya pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia sebagai solusi yang terbaik untuk mengatasi kesulitan di NKRI, maka mohon Ya Rab bulatkan tekad para pemimpin kami para pejabat tinggi negara, alim ulama, cendikiawan cerdik pandai, dan masyakarat khususnya untuk memindahkannya di Provinsi Kalimantan Timur," ujar Idris dalam doanya di penghujung Sidang Tahunan MPR RI.

Terlihat munajat tersebut langsung disambut raut wajah semringah OSO. Dia pun mengamini doa Idris terkait Ibu Kota baru tersebut disambut riuhnya para peserta sidang.

"Ya, ya, ya, terima kasih kepada Pak Idris, semoga Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan harapan kita bersama ya," ujar Oso dengan senyum.