Liputan6.com, Jakarta - Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Nasional bergegas masuk ke sebuah ruangan di Istana usai Sang Merah Putih dikibarkan. Usai menenangkan diri, seketika, tangis mereka pecah.
Keharuan sekaligus kelegaan campur aduk pada momen itu. Terutama bagi Tim Merah Paskibraka Nasional 2019 yang mendapat tugas untuk mengibarkan bendera di Istana Merdeka, Sabtu 17 Agustus 2019.
Pantauan Liputan6.com, Tim Merah Paskibraka memasuki ruang istirahat pada pukul 10.30 WIB. Awalnya, mereka berdiam di meja masing-masing sembari melihat satu sama lain sebelum tangisnya pecah.
Advertisement
Sebelumnya, detik-detik Proklamasi di Istana ditandai dengan 17 dentuman meriam. Dentuman meriam ini diiringi dengan bunyi sirene.
Meriam sendiri didentumkan dari Monas. Meriam disulut oleh personel TNI Angkatan Darat pada peringatan HUT ke-74 RI ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bangga
Rasa bangga dan lega terpancar dari mereka yang telah sukses menjalankan tugasnya.
“Lega sekali, terima kasih kerja sama semuanya,” ungkap Anggota Tim Merah Paskibraka 2019, Eugenia Agatha Rondonuwu dari Sulawesi Utara.
Advertisement
Berpelukan
Kata-kata pun tidak lagi terucap. Hanya tangis haru dan pelukan kepada satu sama lain.
Lega Usai Kibarkan Bendera
Salah satu anggota Paskibraka yang tak kuasa menahan tangis adalah Eugenia Agatha Rondonuwu. Dia adalah Paskibraka dari Sulawesi Utara.
Dia merupakan siswi SMAN 1 Amurang.
Eugenia yang menjadi harapan dari Sulut dapat bernapas lega usai menjalani tugasnya di Istana Negara.
Advertisement
Bakal Rindu
Pastinya, mereka akan merindukan kehadiran masing-masing yang telah sebulan menjalani Diklat Paskibraka 2019 di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur.