Soal Arah Politik, Ketua DPP: Posisi Gerindra Masih di Tengah

Prabowo Subianto dalam peringatan HUT ke-74 RI di Kantror DPP Gerindra. (Merdeka.com/Sania Mashabi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menegaskan sampai saat ini partainya belum memutuskan arah politik pasca-Pilpres 2019. Menurut Riza, sampai saat ini posisi Gerindra masih berada di tengah.

"Posisi Gerindra masih 50:50 ya di tengah, posisinya di tengah belum memutuskan. Nanti pada saatnya beliau akan mengadakan event nasional untuk minta pendapat. Mudah-mudahan bulan September ini nanti kita akan putuskan," kata Riza di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2019).

Riza mengatakan, keputusan arah politik diserahkan sepenuhnya pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, Prabowo akan tetap meminta pandangan dari kader dan tokoh lain soal arah dukungan Gerindra nantinya.

"Beliau akan mendengarkan seluruh instrumen elemen, komponen di internal partai Dewan Pembina, Dewan Pakar, Dewan Penasihat, DPP, DPD, sampai DPC. Tokoh-tokoh dan sebagainya. Dan juga Pak Prabowo akan berkoordinasi minta pendapat tokoh-tokoh lainnya," ungkapnya.

Dia menjelaskan banyak sekali pertimbangan untuk menentukan apakah Gerindra akan gabung pemerintahan atau tidak. Salah satunya adalah selalu mengedepankan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pribadi.

"Bergabung dan tidak bergabungkan banyak pertimbangan ya. Untuk kepentingang bangsa dan negara kita harus mendahulukan kepentingan bangsa dan negara bukan kepentingan partai bukan kepentingan golongan apalagi kepntingan pribadi," ucapnya.

Diketahui, September mendatang Gerindra akan mengadakan Rakernas di Kediaman Prabowo di Hambalang. Dalam Rakernas itu dikabarkan Gerindra akan menetukan arah politiknya.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mendatangi rumah Prabowo Subianto, pertemuan tersebut merupakan silaturahmi politik diantara kedua pimpinan partai. Prabowo membantah pertemuan tersebut sebagai upaya menarik Gerindra ke Pemerintahan.