Sukses

20 Agustus 2003: Mimpi Panjang Keindahan Jembatan Suramadu Mulai Diwujudkan

20 Agustus 2003 atau16 tahun lalu proyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dicanangkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi panjang menyatukan Pulau Jawa dan Madura dengan sebuah jembatan akhirnya terwujud. Proyek prestisius pembangunan jembatan yang bernama Suramadu (Surabaya-Madura) dimulai hari ini, Rabu 16 tahun yang lalu atau 20 Agustus 2003. 

Presiden RI kala itu, Megawati Sukarnoputri meresmikan langsung pemasangan tiang pancang jembatan Suramadu di Tambak Wedi Surabaya. Turut hadir dalam acara tersebut, Taufik Kiemas, Kapolri Da'i Bachtiar, Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, dan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno.

Dalam sambutannya, Megawati meminta masyarakat mendukung pembangunan Jembatan Suramadu. Dukungan bisa diwujudkan dengan mempermudah pembebasan tanah.

Megawati juga berharap pembukaan jalur tranportasi sepanjang 5,4 kilometer yang digagas mantan Presiden Soeharto tersebut tidak mengikis tradisi sosial dan budaya masyarakat Madura.

Selesai peresmian di Tambak Wedi, Megawati kemudian bertolak ke Bangkalan Madura, untuk meresmikan tiang pancang jembatan Suramadu di kawasan Labang.

Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno mengatakan, Jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Surabaya dan Madura. Pembangunan sarana transportasi sepanjang 5,4 kilometer itu diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 2,3 triliun.

Ada pun rincian biayanya adalah Rp 200 miliar ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Rp 300 miliar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, serta Rp 300 juta dikeluarkan PT Jasa Marga. Sisanya, menurut Soenarno, diharapkan bakal diperoleh dari dana bantuan luar negeri.

Tidak mudah mewujudkan pembangunan Suramadu. Meski tiang pancang pembangunan telah diresmikan, masalah pembebasan lahan untuk proyek jembatan ternyata belum tuntas. 

Sebanyak 40 persen dari akses jalan sepanjang 4,3 kilometer di kawasan Tambak Wedi belum dibebaskan. Di Bangkalan, 15 persen akses jalan sepanjang 11,5 kilometer juga belum dibebaskan.

Namun, hal ini tidak membuat keder pemerintah untuk melanjutkan pembangunan jembatan Suramadu. Gubernur Jatim Imam Utomo yakin masalah pembebasan tanah segera kelar karena warga sudah meneken kontrak.

Selain itu, pemerintah setempat sudah melibatkan tokoh masyarakat dan alim ulama lokal agar perkara ini tak sampai menjadi kerikil dalam Proyek Suramadu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Diresmikan SBY

Setelah melalui jalan berliku, pembangunan jembatan Suramadu akhirnya tuntas dalam 6 tahun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan penggunaan Jembatan Suramadu pada Rabu 10 Juni 2009.

Upacara peresmian dipusatkan di Desa Sekar Bungo, Bangkalan, Madura.

Dengan beroperasinya jembatan Suramadu jarak tempuh Surabaya ke Bangkalan, Madura yang semula 30 menit dengan menggunakan kapal fery kini hanya butuh waktu 10 menit.

Dalam sambutannya, SBY menyatakan bangsa Indonesia patut berbangga dengan adanya jembatan Suramadu.

"Ini merupakan karya terbaik putra-putri Indonesia. Ini sebagai bukti semakin meningkatnya kemajuan teknologi yang dikuasai bangsa Indonesia. Khususnya penguasaan teknologi teknik sipil," ucap SBY.

Tak hanya itu, SBY pun membentuk Dewan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura. Ini sebagai tindak lanjut dari pembangunan jembatan tersebut. Tujuannya adalah untuk mengembangkan infrastruktur yang ada di wilayah Madura. Sebab, selama ini wilayah Madura dianggap sebagai wilayah yang paling tertinggal jika dibandingkan wilayah lainnya di Jatim.

 

 

Â