Liputan6.com, Jakarta - Polisi turun tangan menyelidiki dugaan seorang siswa menenggak minuman keras (miras) saat jam pelajaran di ruang kelas viral di media sosial. Video tersebut di-posting di akun Instagram @lambe_turah.
"Kami akan selidiki itu di mana, kapan kejadiannya. Bila nanti kita sudah tahu kita akan periksa saksi-saksi dan yang bersangkutan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada merdeka.com, Kamis (22/8).
Beredar video pelajar di sebuah sekolah tengah meminum yang diduga minuman keras. Pelajar tersebut yang belum diketahui namanya dirinya 'menenggak' miras tersebut saat proses belajar mengajar.
Advertisement
Video berdurasi 16 detik itu menampilkan susana kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Seorang guru tampak sedang memberikan materi. Namun, di saat bersamaan terlihat dua siswa asyik bercanda, salah satunya bahkan diduga menenggak miras.
"Kaya gitu biar apa coba, mau piral? Duh minceu miris liat perilaku anak2 jaman now. Tolong @kemdikbud.ri ditindak pak. Kejadian di salah satu sma di jakut,"Â tulis postingan @lambe_turah.
Menanggapi hal itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan 2 Jakarta Utara, Momon Sulaeman mengatakan, pihaknya telah memanggil kepala sekolah di bawahnya. Sudin Pendidikan 2 Jakarta Utara sendiri membawahi 38 SMA dan 16 SMK.
"Saya sudah tanya-tanya, dan keliling tapi belum ada yang menandakan terjadi di Jakarta Utara," ucap Momon saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (21/8/2019).
Hingga saat ini, Momon mengaku belum menemukan di mana lokasi sekolah yang ada dalam video siswa diduga menenggak miras itu. Dijelaskan, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara terbagi menjadi dua.
"Kasudin 1 mengawasi 3 Kecamatan begitupun Kasudin 2. Saya belum memastikan itu terjadi di mana," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prihatin
Terlepas dari itu, Momon merasa prihatian atas peristiwa tidak bermoral di lingkungan sekolah tersebut.
"Kita tidak henti-henti melakukan pembinaan. Baik pada siswa maupun guru. Kasus ini pun menjadi pembelajaran bagi kami untuk meningkatkan pengawasan," kata Momon.
Advertisement