Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon membandingkan anggaran pengadaan mobil dinas pemerintah yang dicanangkan mencapai ratusan miliar dengan kegiatan internasional seperti World Bank tahun lalu di Indonesia.
Menurut dia, memiliki mobil dinas jauh lebih baik karena ada fisik yang jelas dan menjadi aset negara.
"World Bank tahun lalu berapa triliun? Kok itu enggak ada bekasnya, bekasnya apa itu satu triliun? Ini beli mobil menurut saya ada, ada keperluannya untuk negara," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 22 Agustus 2019.
Advertisement
Fadli berpandangan, kebutuhan negara untuk urusan mobil dinas memiliki jangka waktu pemakaian yang menjadi tolak ukur performa. Dia menilai mobil yang dipakai saat ini sudah masuk kurun waktu 10 tahun dan sudah sepatutnya diganti.
"Mobilnya sudah masuk 10 tahun, sudah banyak maintenance, itu bisa malah merugikan (pemakainya)," kata politikus Partai Gerindra itu.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
PKS Menolak
Pernyataan dukungan Fadli nyatanya bertolak belakang dengan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Dewan Syura PKS ini justru mengkritisi karena mobil yang dipergunakan saat ini masih memadai.
"Bila dipergunakan untuk kepentingan kesejahteraan dan memajukan rakyat, apalagi program Pak Jokowi katanya menghadirkan SDM unggul itu memerlukan advokasi di antaranya anggaran beasiwa misalnya," kata pria karib disapa HNW dalam kesempatan terpisah.
Advertisement