Sukses

Pemprov DKI dan Swasta Mantapkan Konsep e-Ticketing Transportasi Pulau Seribu

Nantinya pembeli tiket tak lagi perlu mengantre di loket. Mereka bisa membelinya secara online melalui aplikasi yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kapal pengangkut di dermaga Kali Adem direvitalisasi. Kini, Pemprov DKI Jakarta bersama PT Trans 1000 tengah menggodok konsep e-Ticketing.

Nantinya pembeli tiket tak lagi perlu mengantre di loket. Mereka bisa membelinya secara online melalui aplikasi yang ada, atau mungkin cukup menggeseknya dengan e-money.

"Jadi ke depan kami akan membuat loket menjadi modern. Kita bersama Bank DKI sedang rapatkan teknis dan skemanya," kata Direktur Utama PT Trans 1000, Nana Suryana usai menjajaki kerja sama dengan Bank DKI, Kamis (22/8/2019).

Dia menjelaskan, namun ada hal yang berbeda dibanding skema pembayaran yang ada. Untuk moda transportasi laut, kata Nana, setiap penumpang juga harus tercatat dalam manifest.

Hal itu tidak lain sudah menjadi aturan Internasional dunia pelayaran. Selain untuk memberi keamanan pengguna moda transportasi laut tersebut.

"Jadi simplenya seperti naik pesawat aja," ujar dia.

Selain bakal merombak kawasan pelabuhan Kali Adem, jasa transportasi menuju dan dari Kepulauan Seribu bakal di perbaharui. Konsep ini mencuat di bulan Maret 2019 lalu.

Selain akan memoderanisasi proses tiketing, pihaknya diuntungkan dengan masuknya Bank DKI dalam manajeman.

"Masuknya Bank DKI sama seperti membantu mengurusi keuangan. Kepastian investasi, operasi kapal, hingga pemberian subsidi menjadi termonitor dengan baik. Kami pun tak perlu jabatan Direktur Keuangan, karena Bank DKI yang mengatur segala keungan kami,” ucap Nana.

Terlebih disisi lain, Nana mengatakan pihaknya merancang pemberian subsidi terhadap tiga kelompok, yakni warga asli kepulauan seribu, ASN TNI Polri, dan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

Saat ini proses ketiganya bakal dilakukan secara manual. Karenanya, dengan masuknya Bank DKI, Nana menyebut administrasi ketiganya akan dipermudah mengingat database ketiganya sudah dimiliki bank DKI.

“Kan mereka masuk dalam subsidi kami. Jadi dengan ketika ada PNS yang ingin menggunakan kapal kami, cukup mentapping kartu identitas, kan selama ini kartu identitas PNS DKI sudah dijadikan ATM dan E money,” ucapnya.

Hingga kini, pihaknya telah menyiapkan peluncuran pertama kapal Trans 1.000 yang akan dilaksanakan Minggu 1 September 2019.

“Nah sosialisasinya akan dilakukan pada 24 Agustus besok di Kali Adem,” ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Remajakan Kapal Warga

Nana mengakui sekalipun nantinya akan meremajakan transportasi publik di sana. Namun dirinya takkan merusak penghasilan masyarakat, khususnya jasa transportasi penyebrangan kepulauan seribu.

Kapal kapal yang dahulunya menjadi pengangkutan orang bakal dialihfungsikan menjadi kapal pengangkut barang ke Kepulauan Seribu. Sementara untuk pengangkutan mereka akan diganti dengan Kapal baru dengan biaya DP 0 persen.

“Pembayaran cicilan akan dilakukan dari tiket penumpang secara otomatis, mungkin setelah 8 tahun kapal ini lunas. Jadi bisa dikatakan kami tak memutus, bahkan menjadikan mereka sebagai mitra kerja kami,” ucapnya.

Kondisi diakui Nana membantu masalah transportasi kepulauan seribu yang dinilai kurang aman. Sebab, manifesto penumpang akan mudah didapat dan terdata baik, sementara kapten kapal tidak akan jalan sebelum mengantongi manifesto.

“Aplikasinya sudah ada. Jadi data manifesto bisa di pantau tak hanya oleh kami, tapi instansi baik Pemda maupun Kementrian,” ucapnya.

Sementara itu Divisi Equary Bisnis Bank DKI, Iman Gustaman menyambut baik kerja sama yang dilakukan antara pihaknya dengan PT Trans 1.000. Ia mengatakan konsep yang ditawarkan Trans 1.000 membantu DKI Jakarta mewujudkan sebagai kota pintar atau smartcity.

“Alhamdullilah dengan visi misi membantu jakarta smartcity. Artinya semua yang ada di lingkungan jakarta itu sudah less case. Itu sudah tersentral pada satu kartu,” kata Iman.

Iman mengakui dengan bergabungnya satu jasa transportasi air akan merampungkan seluruh moda transportasi di Jakarta, mulai dari TransJakarta, Commuter Line, MRT, dan LRT. Penggunaan keempatnya kini telah menggunakan satu kartu. Dengan demikian penggunaan uang cash akan berkurang dan membantu invlasi daerah.

Terlebih dalam konsep kerja sama ini, Iman mengakui pendataan akan lebih akuntable dan termonitor baik. Ia yakin bila kerja sama ini jadi, PT Trans 1000 akan menjadi percontohan transportasi laut di Indonesia.

“Kami bersyukur, PT trans 1000 mau bekerja sama dengan Bank DKI. Memang punya program visi membangun Jakarta, mensupport Jakarta. Seperti contoh Kartu Rusun, KJP, di go ride. Artinya, ketika kedepannya Gubernur meminta kami menggratiskan transportasi ke kepulauan seribu, kami sudah siap,” tuturnya.

Mempercepat kerja sama ini, Bank DKI mengakui tengah mengintegrasikan sistem antara Bank DKI dengan PT Trans 1.000. Dengan demikian data manifesto akan terhubung.

“Yang pasti di internal juga harus kompak. Pengadaan juga akan dilakukan untuk approve lebih lanjut,” tutupnya.